Lihat ke Halaman Asli

Makil Weya

Hai saya Makil, biasanya dipanggil Koison .......

Teori Lupa Menurut Pandangan Ilmu Psikologi Kognitif (Theory Decay and Theory Interference)

Diperbarui: 11 November 2021   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kehidupan sehari-hari, apakah anda pernah lupa  untuk mengunci pintu rumah ketika anda mau berangkat sekolah. Kadang saya lupa menaruh kunci Motor, meletakkan handphone, dan bahkan lupa makan karena banyaknya tugas yang harus dikerjakan dan masing banyak lagi. Apakah anda juga pernah mengalami hal-hal yang demikian? . fenomena-fenomena yang terjadi seperti ini, disebabkan oleh salah satu faktor yang namanya “Lupa”. 

Seakan-akan apa yang kita alami dan kita pelajari tidak seluruhnya tersimpan dalam akal kita. Jika demikian mengapa hal itu bisa terjadi?  Pada dasarnya manusia mampu mengingat apa yang telah dipelajari dengan alasan bukan berarti tidak bisa melupakan pembelajaran yang dipelajari.

 Di dunia pendidikan tidak jarang mahasiswa  mengalami kelupaan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru maupun dosen. Lupa bukanlah sesuatu yang baru terjadi dalam kehidupan seorang. Tetapi hal ini sudah sering terjadi dari seorang individu yang masih anak-anak sampai masa lansia, sehingga rata-rata manusia tidak dapat menghindarinya. 

Seseorang yang mengalami kelupaan akan banyak mengalami hambatan dalam mengingat peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di masa lampau. Apalagi kalau seseorang itu adalah seorang pelajar atau mahasiswa dimana kelupaan itu akan sangat mempengaruhi pembelajaran yang ia terima bahkan bisa membuat nilai akademik yang diharapkan bisa terganggu.

 Tetapi disisi lain jika kita padang secara positif  “lupa” dapat membantu seseorang untuk menghilangkan ingatan mengenai hal-hal yang negatif yang dapat menghambat perkembangan dirinya. Namun sayangnya, tidak semua hal negatif yang kita lupakan tetapi  hal-hal positif yang dimiliki juga bisa dilupakan. Kalau demikian hal pertama yang perlu kita ketahui dalam situasi kelupaan adalah dengan menjawab pertanyaan ini: 

Apakah suatu informasi sungguh-sungguh memasuki otak kita? Apakah sistem sensorik kita tidak bekerja saat informasi kita terima? Apakah energi atensi kita tidak diarahkan kepada istimuli yang relevan dalam lingkungan?. 

Jika informasi tidak memasuki otak kita melalui reseptor-reseptor sensorik akibat pengaruh sistem atensi, akibatnya tidak ada informasi yang dapat diingat. Secara umum kebanyakan lupa terjadi karena kegagalan penyandian (failure encode) dan mengacu pada kegagalan memasukan materi kedalam  Long Term Memory yaitu penyimpan jangka panjang yang sewaktu-waktu bisa diingat kembali.  

Meskipun demikian, terkadang kita tidak menyadari bahwa informasi kita pelajari tidak sungguh-sungguh memasuki memori kita. Anda mungkin terkejut saat mengetahui bahwa anda kurang berhasil dalam mendapatkan nilai ujian anda, meskipun anda tidak pernah sekalipun bolos satu sesi mata kuliah, kemungkinan saat dalam proses kuliah anda sering melamun serta mengerjakan aktivitas lain. Karena kurang perhatian terhadap suatu informasi, lupa terjadi karena kegagalan pengambilan informasi (retrieval failure) yang mana ketidakmampuan menemukan isyarat informasi yang diperlukan bagi pengambilan informasi. 

Kegagalan ini pertama tidaklah selalu disebabkan oleh hilangnya memori itu secara total. Karena banyak penelitian laboratorium telah menunjukkan bahwa materi yang tidak dapat diingat dalam kondisi tertentu nantinya akan diingat dalam kondisi yang berbeda. Artinya seseorang mungkin gagal mengingat dengan adanya isyarat yang diberikan, tetapi ketika diberi isyarat yang berbeda, ingatan akan berhasil.

 Kelupaan bukan saja terjadi karena kegagalan pengambilan informasi (retrieval failure) kelupaan juga terjadi karena  pembusukan memori atau yang disebut dengan teori pembusukan (Decay Theory). Teori pembusukan (Decay Theory) dari kelupaan mengasumsikan bahwa informasi hanya melemah atau hilang dari waktu ke waktu jika tidak digunakan. 

Tetapi jika sesuatu telah tersimpan di long-term memory maka, itu bukanlah  terjadi karena  tidak pernah diakses dan diambil atau lama tidak digunakan. Tetapi lupa terjadi karena tercampurnya  dengan banyak informasi yang ada di long-term memory atau penyimpanan jangka panjang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline