Lihat ke Halaman Asli

Sertifikasi Guru Bukan Tolok Ukur Profesionalitas

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sertifikasi bagi seorang guru merupakan sarana untuk mencapai suatu tujuan (kualitas profesionalitas), bukan menjadi tujuan itu sendiri.  Kesadaran dan pemahaman sangat diperlukan dari semua pihak bahwa sertifikasi adalah instrumen untuk menuju kualitas.  Sehingga seorang guru yang tersertifikasi akan benar-benar melaksanakan tugasnya secara benar-benar dan profesional. Seharusnya guru yang akan mengikuti sertifikasi, tujuan utamanya bukanlah untuk mendapatkan tunjangan profesi, melainkan untuk dapat membuktikan dan menunjukkan bahwa guru tersebut telah memiliki kompetensi sebagaimana disyaratkan dalam standar kompetensi guru.  Tunjangan profesi hanyalah sebuah konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang telah dimiliki tersebut.  Dengan menyadari hal itu, maka guru tidak akan mengunakan segala cara guna memperoleh sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk menghadapi sertifikasi. Berdasarkan hal tersebut, maka sertifikasi akan membawa dampak positif, yaitu meningkatnya kualitas guru. Lalu bagaimana dengan prakteknya sekarang? Banyak guru (didaerah saya) yang sudah tersertifikasi kinerjanya malah jauh dari kata profesional. Terlambat datang kerja bahkan tak sanggup meningkatkan kualitas menggunakan IT. Yang paling parah adalah menggunakan tunjangan profesi tersebut bukan untuk meningkatkan kualitas kinerja melainkan kualitas hidupnya sendiri. Jika itu keadaannya apakah pantas sertifikasi menjadi tolok ukur seorang guru yang berkualitas?? Fenomena di atas bukan semata-mata keinginan saya untuk mengkritik mereka. Tapi juga menjadi cerminan dan pelajaran bagi diri saya sendiri untuk selalu belajar menjadi seorang guru yang profesional.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline