Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Krisis Finansial Yunani Apa Latar Belakang Penyebabnya? (4)

Diperbarui: 22 Juli 2015   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Move Politik Yunani

Enam bulan yang lalu, Alexis Tsipras menjadi PM Yunani termuda selama 150 tahun dalam sejarah Yunani. Tampaknya dia setuju Yunani menarik diri dari zona euro. Pada awal dua tahun lalu, Alexis Tsipras pernah mengutarakan dalam pembicaraan tentang pandangannya untuk masa depan politik Yunani, dan penarikan dari zona euro, ketika diwawancarai media Inggris.

Alexis Tsipras lahir di era Perang Dingin AS-Soviet, dia berkeyakinan bahwa “menarik diri dari zona euro” akan menjadi “senjata nuklir atau bom atom” bagi Yunani.

Pada 8 April 2015, PM Yunani, Alexis Tsipras terbang ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia, Putin. Pada hari pertemuan ini tepat sehari sebelum pinjaman sebesar 463 juta euro dari IMF diberikan/disetujui. Rusia berjanji mendukung Yunani dan akan melaksanakan kerjasama jangka panjang.

Pada 19 Juni 2015, Yunani dan pejabat pemerintah Rusia menanadatangani nota kerjasama. Yunani akan mengambil bagian dalam proyek “Pipeline Turkey” (Jalur Pipa Turki) yang akan jadi jalur untuk memasok gas ke Eropa dan akan membangun perpanjangan saluran pipa ini dengan Rusia.

Yunani akan menjadi transit hub bagi Rusia untuk memasok gas ke Eropa setelah Ukraina. Negara-negara Uni Eropa dapat membangun sendiri jaringan pipa gas yang mengarah ke Yunani untuk mendapatkan gas alam yang di impor Eropa dari Rusia. Presiden Rusia Putin mengatakan Yunani tidak hanya bisa meningkatkan status geopolitik, tetapi juga mengambil alih (pungutan) dari transisi gas alam setelah bergabung dengan Rusia.

Menteri Pertahanan Nasional Yunani, Panos Kammenos mengatakan bahwa Yunani sedang bernegosiasi dengan Rusia untuk pembelian rudal S-300 dan pemeliharaan rudal S-300 sistem pertahanan udara Yunani yang sudah ada. 

Memang sejak 1990an, Yunani telah memiliki S-300 sistem rudal pertahanan udara buatan Rusia. Sementara itu, untuk masalah Ukraina, Yunani lebih condong mendukung Rusia.

Pada bulan Pebruari tahun ini, ketika konferensi Menlu Uni Eropa untuk rancangan sanksi terhadap Rusia, Alexis Tsipras menyatakan, draft melanggar prosedur normal tanpa persetujuan lebih dahulu dari Yunani. Pernyataan Alexis ini dianggap sebagai sikap mendukung Rusia.

Meskipun Yunani sebuah negara kecil di Eropa, dan agregat ekonominya US$ 246,4 milyar, berdasarkan perhitungan hanya 1,9% dari agregat zona euro. Tapi dengan posisi geostrategis yang sangat penting sebagai penjaga gerbang pintu selatan Eropa bagi NATO dan Uni Eropa dalam membendung Rusia dan pasukan dari Timur lainnya serta untuk memblok imigran ilegal dari timur.

Banyak analis percaya, jika Yunani menjadi sekutu Rusia, dalam keadaan ekstrim hingga Rusia dapat mendirikan pangkalan militer di Yunani. Bila ini terjadi sungguh diluar imaginasi untuk mewujudkan lingkup pengaruh NATO.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline