Sebelum ini kita selalu mengatakan bahwa persaingan dunia adalah negara melawan negara, perusahaan melawan perusahaan, dan negara melawan negara, namun kini telah berkembang menjadi negara versus perusahaan versus manusia.
Faktanya, Huawei telah dijatuhi sanksi oleh AS lebih dari 100 kali dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari perangkat keras hingga perangkat lunak, Huawei telah ditekan, ditargetkan, dan diberi sanksi oleh AS bertubi-tubi.
Namun Huawei telah membuat terobosan di tengah latar belakang yang sangat keras ini. Ini betul-betul seperti cerita David melawan Goliat, bahwa Huawei sedang menantang lima raksasa super di Amerika Serikat hari ini, menantang monopoli lima raksasa super Amerika: Qualcomm, Google, Apple, Microsoft, dan Oracle.
Sebelum Huawei, tidak ada perusahaan di Tiongkok yang berani menantang Amerika Serikat di bidang-bidang utama ini. Bahkan jika kita melihat ke seluruh dunia, tidak ada yang berani melakukan ini.
Huawei, yang baru-baru ini mengumumkan meluncurkan Ponsel layar lipat baru Huawei Mate 60 Pro+ dan Mate X5, dengan harga murah, terjual habis meskipun diluncurkan dengan cara tidak biasa melakukan presentasi dan promisi komersial terlebih dahulu seperti biasanya dilakukan yang lain, atau mengadopsi mode peluncuran offline tradisional atau metode siaran langsung online yang sekarang sangat populer, tidak mengadopsi metode apa pun atau melakukan publisitas apa pun. Dan secara langsung dan diam-diam memasang/memajngnya di situs resminya. Baca:
Diluncurkannya Mate 60 Pro dan Mate X5 Huawei Merupakan Serangan Balik atas Sanksi AS
Baru-baru ini, ponsel layar lipat baru Huawei Mate X5 meski diluncurkan secara sederhana, namun terjual habis, dan berbagai parameter kinerja tidak terlihat di situs resminya.
Namun kini, review dari blogger Tiongkok yang telah menerima barangnya dalam gelombang pertama telah resmi merilis reviewnya secara online.