Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Tiongkok Berhasil Memproduksi Massal Baja Kepadatan Rendah Berkekuatan dan Ketangguhan Tinggi

Diperbarui: 8 Juni 2023   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dw.com

Apa artinya keberhasilan baja kepadatan rendah ketangguhan tinggi Tiongkok menjadi nomor satu di dunia?

Selama beberapa dekade "Industri Metalurgi Jepang" mengalahkan Tiongkok dan bahkan memimpin dunia, membuat AS, Rusia, dan negara lain rela tunduk pada Jepang untuk masalah baja.

Apakah memang industri metalurgi Jepang benar-benar kuat? Bagaimana teknologi metalurgi Tiongkok berkembang saat ini?

Kekuatan Metalurgi Jepang

Metalurgi Jepang dapat dikatakan sebagai teknologi yang memiliki sejarah panjang dan mengiringi perkembangan peradaban manusia.

Di era senjata dingin (Cold weapon), teknologi metalurgi suatu negara dapat secara langsung menentukan daya saing militer negara tersebut.

Lagi pula, di era pertarungan dengan pedang dan golok yang senjatanya lebih tajam dan lebih keras, pasti akan memiliki keunggulan saat bertarung satu lawan satu.

Bahkan pada masa Perang Dunia II, tingkat industri baja masih menjadi salah satu indikator penting kekuatan suatu negara secara keseluruhan, terutama kekuatan militernya.

Pada awalnya, metalurgi terutama mengekstraksi produk logam murni melalui pirometalurgi. Kemudian, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia yang berkelanjutan, terutama penelitian mendalam tentang ilmu fisika dan kimia, metalurgi secara bertahap bergeser dari teknologi ke sains dan teknologi (iptek).

Oleh karena itu, tingkat metalurgi suatu negara sangat erat kaitannya dengan tingginya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di suatu negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline