Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Siapkah Putin Berperang Jangka Panjang di Ukraina dan Perang Langsung dengan NATO-AS?

Diperbarui: 21 April 2022   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kendaraan lapis baja dengan huruf 'Z' berjalan melewati monumen tank zaman Soviet, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengesahkan operasi militer di wilayah timur Ukraina, kota Armyansk, Crimea Kamis (24/2/2022). Sumber: Antara Foto/Reuters via Kompas.com

Dalam dunia kemiliteran apa  yang disebut perencanaan militer adalah Rencana Operasi (OPLAN/Operation Plan), rencana misi biasa dibuat lengkap dan terperinci untuk melakukan operasi militer gabungan.

Ada juga yang disebutkan 5 hukum perang, dimana gambaran dalam misi militer biasanya dilakukan dalam plan a,b,c...dst. Untuk keperluan militer bersama dengan pembedaan, proporsionalitas, kemanusiaan (kadang-kadang disebut penderitaan yang tidak perlu), dan kehormatan (kadang-kadang disebut ksatria) adalah lima prinsip hukum humaniter internasional yang paling sering dikutip yang mengatur penggunaan kekuatan secara legal dalam konflik bersenjata.

William Branum, seorang Pensiunan Navy SEAL, AS pernah menuliskan antara lain sbb: Saya kira pertanyaan pertama adalah apa itu perencanaan misi militer? Ketika kami merencanakan misi di Tim SEAL, kami menggunakan formula enam langkah sederhana untuk mencapai kesuksesan.

1. Misi: adalah tujuan akhir kita dan mendorong semua hal lain yang kita lakukan. Misi harus didefinisikan dengan jelas dan dipahami sebelum perencanaan.

2. Perencanaan Misi: Di sinilah kita dituntut menemukan cara terbaik untuk mencapai tujuan kita. Rencanakan bagaimana kita akan mencapai tempat yang kita inginkan. Rencanakan untuk kemungkinan, karena hampir tidak ada rencana yang berjalan sempurna sesuai rencana. Berpikir secara konvensional, kemudian hal yang tidak konvensional. Apa yang mungkin salah? Bagaimana jika? Bagaimana jika? Bagaimana jika?

3. Melakukan Briefing (penjelasan) Rencana: Selalu berikan pernyataan misi sehingga tidak ada kebingungan. Kemudian briefing tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan misi, kemudian briefing peran, tanggung jawab, dan harapan semua anggota. Dengan memberi tahu orang-orang secara langsung apa yang diharapkan dari mereka, supaya tidak akan pernah ada kebingungan atau miskomunikasi. Terakhir, pastikan kontinjensi dan rencana cadangan tercakup.

4. Dirt Dive: Ini mungkin bagian paling penting dan paling diabaikan dari perencanaan misi. Latih fase aksi dari misi, lalu latih kontinjensi dan rencana cadangan. Jika itu adalah operasi militer, tim akan berlatih hal-hal yang tampaknya sederhana tetapi dapat menjadi kacau jika kita tidak melakukannya seperti masuk dan keluar dari kendaraan dalam urutan tertentu, membuat panggilan radio, atau praktik komunikasi lainnya sehingga semua orang tahu apa yang akan mereka dengar di misi.

Jika kita mempraktikkan "hal-hal dasar sederhana", tim kita akan memiliki landasan untuk bersandar ketika ada yang salah. Ada kemungkinan besar kita harus menggunakan satu atau lebih paket cadangan kita. Cobalah untuk membuatnya sederhana untuk dieksekusi juga.

5. Eksekusi: Di sinilah semua kerja keras dan persiapan mulai beraksi.

6. Tinjauan Setelah Tindakan: Setelah misi selesai, tim kembali bersama untuk membahas apa yang berjalan dengan benar, apa yang salah, apa yang tidak dapat diprediksi oleh siapa pun, bagaimana memperbaiki masalah tersebut dan bagaimana melakukannya dengan lebih baik di lain waktu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline