Pada pagi hari 25 Feberuari, Presiden AS Biden menyampaikan pidato, mengumumkan bersama sekutu untuk meluncurkan sanksi yang menghancurkan terhadap Rusia, termasuk membekukan nilai aset Rusia saat ini yang ada di AS. Rusia dilarang berdagang dalam dolar, yen, dan euro.
AS, UE, Inggris, Jepang, Kanada, Taiwan, dan Selandia Baru mengungkap sanksi terhadap Rusia yang menargetkan bank, ekspor militer, dan kilang minyak.
Apa dampak sanksi ini terhadap situasi di Rusia dan Ukraina saat ini? Bagaimana tanggapan Putin?
Rusia mengancam akan menargetkan aset AS yang 'sensitif' sebagai bagian dari respons 'kuat' dan 'menyakitkan' terhadap sanksi ini.
Pemerintah Rusia memperingatkan pada 23 Februari tentang tanggapan "kuat" dan "menyakitkan" ke AS atas sanksi pemerintahan Biden terhadap negara itu atas invasinya ke Ukraina, menurut beberapa laporan.
"Rusia telah membuktikan bahwa, terlepas dari semua biaya sanksi, kita mampu meminimalkan kerusakan," kata kemenlu Rusia dalam pernyataannya. "Dan terlebih lagi, tekanan sanksi tidak mampu mempengaruhi tekad kita (Rusia) untuk membela kepentingan kita dengan tegas." Katanya lebih lanjut.
Mari kita lihat sanksi terbaru yang diumumkan oleh Biden, yang mencakup empat aspek berikut:
Yang pertama membatasi kemampuan Rusia untuk melakukan transaksi internasional dalam dolar, yen dan euro.
Kedua memblokade kemampuan Rusia untuk memperluas kekuatan militernya.