Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Liaoning, Kapal Induk Pertama Tiongkok akan Dijual?

Diperbarui: 19 Januari 2022   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Kapal induk milik AL China, Liaoning. (Foto: AFP/ANTHONY WALLACE via kompas.com)

Kapal induk pertama Tiongkok Liaoning, ditugaskan ke AL-PLA (Tiongkok),  awalnya diklasifikasikan sebagai kapal pelatih, untuk memungkinkan AL-PLA untuk bereksperimen, melatih dan mendapatkan keakraban dengan operasi kapal induk. 

Menyusul peningkatan dan pelatihan tambahan pada akhir 2018, media pemerintah Tiongkok mengumumkan bahwa kapal tersebut akan beralih ke peran tempur pada 2019.

Namun sebenarnya awalnya kapal induk ini dibeli dari Ukraina (sebelum  Uni Soviet bubar merupakan negara bagian ), merupakan kerangka kapal induk yang mangkrak yang sedianya ditetapkan untuk dibangun pada tahun 1985 untuk AL Soviet sebagai kapal induk penjelajah kelas Kuznetsov Riga, diluncurkan pada tanggal 4 Desember 1988 dan berganti nama menjadi "Varyag" pada tahun 1990. 

Setelah Uni Soviet bubar pada tahun 1991, konstruksi dihentikan dan kapal itu mangkrak dan oleh Ukraina diputuskan untuk dijual. 

Setelah semua sistem yang berada di atas kapal dilucuti dan tinggal kerangkanya saja, kemudian dibeli orang Tiongkok pada tahun 1998 dan ditarik ke galangan kapal AL Dalian di timur laut Tiongkok.

Kapal itu dibangun kembali dan ditugaskan ke AL-PLA sebagai Liaoning pada 25 September 2012. Penunjukan kelas kapal disebut Kapal Induk Tiongkok Tipe 001. Pada November 2016, komisaris politik Liaoning, Komodor Li Dongyou, menyatakan bahwa Liaoning menjadi armada tempur. 

Baca juga: Mengintip Kapal Induk Domestik Tiongkok Tipe 003

Mengintip Perkembangan Teknologi Kapal Induk Tiongkok Dalam Rangka Menangkal AL-AS

Liaoning Dianggap Sudah Ketinggalan Bagi AL-PLA

Sumber: Global Times

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline