Sumber: The Telegraph + rferl.org
Mohammad Yaqoob hampir tidak dikenal enam tahun lalu ketika Taliban mengungkapkan kematian misterius ayahnya dan salah satu pendiri Taliban Mullah Mohammad Omar.
Taliban mengakui bahwa pemimpin spiritualnya telah meninggal selama lebih dari dua tahun, segera setelah itu intelijen Afghanistan mengatakan dia meninggal karena sakit pada tahun 2013 di sebuah rumah sakit di negara tetangga Pakistan, dari mana pemimpin bermata satu itu memimpin pemberontakan di Afghanistan.
Menurut "India Today" 1 September 2015, Mullah Omar, pendiri Taliban Afghanistan, meninggal karena sebab alami di Afghanistan, kata putranya dalam sebuah pernyataan yang menyerukan persatuan dan menghilangkan desas-desus tentang kematian misterius ayahnya di tengah perselisihan kepemimpinan.
Perselisihan di dalam Taliban mengancam proses perdamaian yang masih baru dengan pemerintah Afghanistan dan dapat membuka jalan bagi ISIS untuk memperluas pengaruhnya.
Taliban pada bulan Juli 2015 secara resmi mengkonfirmasi Mullah Omar telah meninggal selama lebih dari dua tahun, setelah agen mata-mata Afghanistan membocorkan berita tersebut. Keesokan harinya, pertemuan yang diadakan dengan tergesa-gesa menunjuk wakil Omar, Mullah Mansor, sebagai pemimpin. Banyak komandan dan keluarga Omar tidak senang dengan penunjukan itu.
Beberapa mempertanyakan mengapa Mansor menyembunyikan berita kematian Omar selama dua tahun. Dia mengatakan perlu untuk menjaga persatuan di tengah penarikan NATO tahun 2014. Rumor telah berlipat ganda di tengah perpecahan.
"Saya ingin meyakinkan Anda bahwa dia meninggal secara wajar," kata putra tertua Omar, Mullah Mohammad Yaqoob, dalam rekaman audio yang dirilis pada Minggu malam (30 agustus 2015) dan disahkan oleh sumber-sumber Taliban. "Dia sudah lama sakit tapi kondisinya memburuk," katanya. "Kami melakukan pemeriksaan ke dokter, sepertinya dia menderita HCV (Hepatitis C)."
Dalam pernyataan publik pertamanya pada saat itu, Yaqoob yang berusia dua puluhan menyerukan persatuan dalam kelompok ekstremis Sunni dan menepis rumor bahwa kematian ayahnya adalah hasil dari pekerjaan orang dalam.
Sejak pesan audio pertama pada tahun 2015, Mullah Yaqoob yang ambisius telah melonjak dalam jajaran Taliban. Dia telah mengkonsolidasikan kekuasaan sejak upayanya yang gagal untuk menggantikan ayahnya tahun itu, pertama-tama menjadi wakil pemimpin sebelum btahun lalu diserahi jabatan kepala militer yang kuat.