Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Taliban akan Mendirikan "Islamic Emirate of Afghanistan" dari Mana Misteri Kekuatannya?

Diperbarui: 20 Agustus 2021   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah Taliban memasuki Kabul pada malam hari 15 Agustus 2021, seorang pejabat senior organisasi tersebut menyatakan bahwa Taliban telah memasuki Istana Kepresidenan Afghanistan dan menguasai seluruh negeri dan diharapkan akan segera mengumumkan pendirian "Islamic Emirate of Afghanistan". 

Selanjutnya, Al Jazeera menyiarkan rekaman Taliban yang muncul di Istana Kepresidenan, yang menunjukkan bahwa komandan Taliban dan orang-orang bersenjata duduk di sekitar meja Presiden Ghani, memegang senapan mesin dan walkie-talkie.

Pada hari Minggu 15 Agustus 2021, situasi di Kabul berubah drastis, seluruh kota diselimuti kepanikan, dan helikopter terbang di atas langit sepanjang hari. 

Setelah AS mengumumkan penarikannya dari kedutaan, asap mengepul di dekat kompleks di sebelah kedutaan, staf menghancurkan dokumen-dokumen penting dan bendera AS diturunkan. Para duta besar dari beberapa negara Barat lainnya juga bersiap untuk menarik personel mereka.

Atas permintaan Estonia dan Norwegia, Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat tentang Afghanistan pada pagi hari 16 Agustus. Para diplomat Dewan Keamanan mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan memberi tahu para anggota tentang situasi terbaru setelah Taliban mengambil alih Kabul.

Seruan Dan Kaburnya Presiden Afghanistan Ashraf Ghani

Sumber: www.ntd.com

Setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan negara itu pada hari Minggu, dia memposting di Facebook bahwa dia telah pergi untuk "mencegah pertumpahan darah," tetapi dia tidak mengungkapkan ke mana dia pergi.

Ghani menulis dalam pernyataannya: "Taliban telah memenangkan hukuman pedang dan senjata, dan sekarang mereka bertanggung jawab untuk melindungi kehormatan, kekayaan, dan harga diri rakyat."

Setelah meninggalkan negara itu, Presiden Afghanistan Gani mengeluarkan pernyataan untuk pertama kalinya hari itu juga, menyatakan bahwa dia menghadapi pilihan yang sulit, tetapi "untuk menghindari pertumpahan darah, saya pikir lebih baik pergi," dan mengatakan bahwa Taliban, sebuah organisasi milisi , telah memenangkan perang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline