Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Mengapa AS Begitu Mengincar Mematikan Huawei?

Diperbarui: 18 Juni 2021   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi logo Huawei. Sumber: businessinsider via Kompas.com

Sebelum Biden pergi ke Eropa untuk menghadiri KTT G7, dia tiba-tiba memberlakukan larangan investasi terbaru pada "perusahaan terkait militer" di Tiongkok. 

Biden menandatangani perintah eksekutif (executive order) untuk memasukkan 59 perusahaan dan entitas Tiongkok ke dalam "daftar hitam" yang melarang perusahaan dan individu AS untuk berinvestasi kepada perusahaan-perusahaan tersebut dengan alasan teknologi industri-industri tersebut perlu diawasi karena menjadi ancaman bagi AS. Larangan tersebut akan berlaku pada pukul 12:01 waktu AS pada 2 Agustus 2021. Baca:

Sanksi Baru Biden-AS Terhadap 59 Perusahaan Tiongkok

Selain itu, investasi harus ditarik dalam waktu satu tahun, termasuk perusahaan Huawei, tentu saja mengapa?

Mengeluarkan perintah eksekutif seminggu atau lebih beberapa hari sebelum keberangkatan, dia ingin negara-negara peserta pertemuan untuk memepertimbangkan dan berpikir, karena AS pasti akan menekan negara-negara ini selama pertemuan agar sanksi itu efektif, dia harus mendapat dukungan dari Inggris, Prancis, Jerman, dll di Eropa, dan kerja sama Jepang dan Korea Selatan di Asia. Hanya dalam situasi demikian dia mengharapkan agar dapat mencapai efek yang diinginkan.

Tapi apakah Tiongkok akan takut? Tampaknya tidak, alasannya sederhana. Ke-59 perusahaan ini semuanya adalah perusahaan yang sangat bagus, artinya mereka semua adalah perusahaan yang membawa keuntungan.

Itu sebabnya dana Amerika memilih investasi di perusahaan-perusahaan ini. Menurut data terbaru, jumlah orang kelas menengah dengan aset lebih dari 100.000 dolar AS menunjukkan bahwa jumlah total orang yang memiliki aset sejumlah ini di Tiongkok telah melampaui jumlah yang ada di AS, ini menunjukkan orang kaya di Tiongkok telah memasuki rakyat biasa, dan sekarang mereka menjadi lebih kaya.

Setiap tahun jutaan orang Tiongkok masuk ke kelas menengah, ini adalah situasinya. Jadi ketika dana AS dipaksa oleh pemerintah mereka untuk ditarik, kekosongan ini kebetulan dan sangat mudah diisi oleh investor domestik Tiongkok sendiri.

Sumber: arstechnica.com

Dengan kata lain, investor Tiongkok tidak lagi perlu berinvestasi di real estat atau properti, tetapi untuk menutupi kekosongan dari kapital yang ditarik investor AS. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan tersebut tidak akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana yang cukup.

Kembali dengan masalah Huawei, mengapa AS selama ini begirtu mengicar mereka? Dan bahkan pemeritah AS juga ikut--ikutan harus mencurahkan sekuruh kekuatannya untuk menyerang Huawei?

Seperti kita semua tahu, Huawei sudah sangat kuat, karena terlalu kuat dan sukses dengan memainkan peran utama di dunia 5G. Ditambah lagi kegagalan AS dalam pengembangan 5G, pengembangan 5G di AS tertinggal jauh di belakang dari Tiongkok. Sedang kita ketahui 5G sekarang menjadi jalur segala kehidupan terpenting dalam interkoneksi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline