Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

AS dan Rusia Saling Mengungkapkan Alutsista Baru Tercanggih-Nuklir Digunakan untuk Deterence Mengkhawatirkan Umat Manusia Dunia

Diperbarui: 5 Oktober 2019   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: nationalinterest.com

Pesawat pembom strategis siluman baru AS, B-21 mulai dibangun dan proyek rudal antar benua berbasis darat AS generasi berikutnya dari militer AS, dua alutsista strategis secara bersamaan diungkapkan.

Bomber strategis jarak jauh AU-AS B-21 "Raider" sedang diproduksi di fasilitas produksi Northrop Grumman di Palmdale, California, Penjabat Sekretaris AU-AS, Matthew Donovan, mengumumkan pada 16 September lalu. Donovan juga mengatakan bahwa pengembangan B-21 sesuai jadwal. Dia berbicara di Konferensi Angkatan Udara, Luar Angkasa, dan Konferensi Cyber, yang berlangsung hari itu di National Harbor, Maryland.

"Pengembangan B-21 Raider sesuai jadwal dan pesawat uji pertama sedang diproduksi di fasilitas produksi yang sama di Palmdale, California, seperti pendahulunya, B-2," katanya seperti dikutip dalam pernyataan pers AU-AS. "Penerbangan pertama Raider akan membawanya dari Palmdale ke Edwards Pangkalan AU-AS, di mana warisan keunggulan akan berlanjut dengan pengaktifan kembali Skadron Uji Penerbangan ke-420."

Program B-21 dilaporkan memasuki fase Engineering Manufacturing and Design pada awal 2019. Fase program ini melibatkan pengembangan dan perancangan bomber, termasuk menyelesaikan integrasi sistem penuh, sebelum mulai berproduksi.

Pesawat uji pertama sudah dalam produksi dan diperkirakan akan melakukan penerbangan perdananya pada Desember 2021. Demikian menurut Wakil Kepala Staf AU-AS Jenderal Stephen Wilson.

Wilson mengatakan AU-AS akan membutuhkan setidaknya 100 B-21, tetapi belum mengetahui apakah akan tetap menggunakan B-1 dan B-2, atau akan menggantikan armada yang sudah berusia 30 tahunan B-1B Lancer, B-2 Spirit, dan B-52H milik AU-AS. Atau  memilih untuk mengandalkan B-21 baru saja, dan B-52H (Strathortress) bomber berat subsonik jarak jauh, multirole, yang sudah siap untuk pensiun pada tahun 2050-an.

AU-AS berencana untuk membeli setidaknya 100 pesawat B-21, dengan biaya per pesawat US$ 656 juta.

B-21 diperkirakan pengamat merupakan pembom jarak jauh subsonik yang menampilkan desain sayap terbang tetap (fixed wings) dan mampu membawa senjata konvensional maupun nuklir. Dan akan dipersenjatai dengan bom Penetrator Massive Ordnance, bom gravitasi termonuklir B-61-12, dan rudal jelajah berkemampuan nuklir Long Range Stand Off (LRSO).

B-21 akan menjadi bomber generasi berikutnya yang sangat dapat bertahan dengan kemampuan menembus pertahanan udara modern dan menahan target apa pun secara global, menurut AU-AS.

Perlu dipahami kode bomber strategis baru AS B-21, mempunyai arti "bomber abad ke-21" yang diproduksi oleh produsen B-2 Northrop Grumman.

Saat ini, sebagian besar detail B-21 masih sangat dirahasiakan, tetapi menurut informasi yang diungkapkan oleh militer AS, pesawat akan dimuati dengan bom nuklir taktis B61-12 atau rudal jelajah jarak jauh dengan hulu ledak nuklir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline