Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Benarkah AS Akan Menyerang Iran?

Diperbarui: 4 Juni 2019   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: foreignpolicy.com

Pada tulisan lalu ada memposting : Beranikah AS Menyerang Iran dan Permainan Catur Rusia?  , namun akhir-akhir ini Trump mengirim 1500 persnil militer ke Timur Tengah, mengklaim untuk melindungi pasukan yang ada.

"Kita ingin memiliki perlindungan di Timur Tengah, kita akan mengirimkan sejumlah kecil pasukan," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih sebelum naik pesawat ke Jepang. "Sebagian besar protektif. Beberapa orang yang sangat berbakat akan pergi ke Timur Tengah sekarang. Dan kita akan lihat caranya - kita akan lihat apa yang terjadi."

Tapi menurut pejabat pertahanan AS kemudian mengklaim bahwa jumlah sebanarnya hanyalah 900 personil dan sisanya 600 personil di kawasan ini akan diperbesar.

Pada Kamis pejabat Menhan AS Patrick Shanahan membantah laporan yang mengatakan 5 ribu hingga 10 ribu personil militer akan dikirim untuk mempertahankan diri dari ancaman potensial dari Iran.

Apakah militer AS mengerahkan pasukan besar-besaran untuk konflik militer? Apa yang lebih aneh adalah bahwa AS ingin mencari bantuan dari Rusia melalui situasi di Suriah.

Namun apa maksudnya? Pada saat situasi sensitif, gugus tempur kapal induk USS "Ronald Reagan" AS meninggalkan Jepang menuju ke perairan Iran.

Para ahli Rusia mengatakan bahwa Iran dapat memproduksi bom nuklir dalam waktu satu tahun, dan "Angkatan Bersenjata Houthi", yang memiliki hubungan dekat dengan Iran, juga mengancam akan melancarkan serangan terhadap 300 sasaran militer penting di masa depan.

Manuver AS ini tampaknya akan mempercepat panasnya situasi dengan Iran, akankah militer AS benar-benar akan bertempur dengan Iran atau tidak?

Memang situasi AS-Iran belakangan ini terus berubah sepanjang waktu, Trump mengatakan meningkatkann personil militer 1500 untuk melindungi pasukan yang ada. Adapun berita bahwa peningkatan 10.000 tentara sebelumnya masih menyesatkan.

Pada saat yang sama, Trump juga mengumumkan penjualan senjata ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Yordania. Media Rusia di sisi lain mengatakan bahwa selama Iran berniat membuat senjata nuklir maka dalam setahun akan jadi. Dan angkatan bersenjata Houthi yang punya hubungan dekat dengan Iran juga mengklaim bahwa operasi militer saat ini terhadap fasilitas minyak Saudi hanyalah permulaan, dan masa depan mereka dapat meluncurkan serangan terhadap 300 target militer yang penting lainnya.

Menurut sumber-sumber dari Gedung Putih pada 23 Mei, Pentagon mengajukan rencana untuk menambah jumlah pasukan di Timur Tengah ke Gedung Putih, dengan peningkatan hingga 10.000. Memperkuat pertahanan melawan "potensi ancaman" Iran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline