Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Seberapa Besar Potensi Perang India-Pakistan 2019

Diperbarui: 9 Maret 2019   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jobs Junction Online.com

Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat setelah seorang pembom bunuh diri dari kelompok teror Jaish-e-Mohammed (JeM) yang berbasis di Pakistan menewaskan 40 personel Pasukan Cadangan Pusat di distrik Pulwama di Kashmir yang dikuasai India pada 14 Pebruari 2019.

Sumber: www.theguardian.com

Para militan menggunakan kendaraan yang membawa bahan peledak melancarkan serangan bunuh diri terhadap konvoi Pasukan Polisi Cadangan Pusat India, menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai banyak lainnya. Organisasi ekstremis itu mengumumkan tanggung jawab atas insiden itu.

India melancarkan operasi kontra-teror di Balakot pada 26 Februari. Hari berikutnya, Angkatan Udara Pakistan membalas dan menjatuhkan MiG-21 dan menangkap pilotnya Abhinandan Varthaman, yang diserahkan ke India pada hari Jumat.

Sumber: www.thedrive.com

Sumber: fighterjetsworld.com

India menuduh Pakistan dalam pertempuran ini, menggunakan F-16 dan menembakan AMRAAM yang dinyatakan secara meyakinkan, tapi tindakan taktis yang cepat dan benar oleh pesawat Su-30 AU-India, dapat menangkal dan menembak rudal AMRAAM ini. Sebagian rudal jatuh di daerah timur Rajouri di J&K (Jammu Kasmir), melukai seorang warga sipil di darat, kata AU-India dalam pernyataan itu.

Sumber: Ilustrasi dari Google Map

Pernyataan Versi India

Menurut versi pernyataan India, pada serangan ini AU-India menyerang fasilitas di puncak gunung hutan yang lebat di Balakot, sebuah daerah sekitar 10 kilometer di dalam wilayah Pakistan.

India mengklaim situs itu adalah markas Jaish-e-Mohammed (JeM), kelompok militan yang mengklaim bertanggung jawab atas pemboman mobil bunuh diri di Kashmir pada 14 Pebruari yang menewaskan 40 paramiliter India.

Selanjutnya, AU-India mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan jalannya pertempuran udara antara India dan Pakistan. Pihak India mengklaim bahwa Angkatan Udara Pakistan telah mengirim 24 pesawat tempur pada saat itu, lepas landas dari tiga bandara yang berbeda bersiap untuk mengebom target di garis kontrol India, tetapi setelah lepasa landas hnya tiga dari kelompok pesawat termput ini yang mencapai perbatasan dan sisanya kembali. Mereka memberikan pernyataannya sangat rinci sekali.

Selanjutnya, delapan jet tempur dari India dicegat, dan seorang pilot jet MiG-21 di India ditembak jatuh setelah mengejar pesawat militer Pakistan. Tetapi sebelum tertembak, MiG-21 ini sempat melepaskan rudal menembak jatuh sebuah pesawat militer Pakistan F-16.

Menlu India Vijay Gokhale, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu telah menewaskan "sejumlah besar teroris, pelatih, komandan senior JeM dan kelompok-kelompok jihad yang dilatih untuk aksi fidayeen [bunuh diri]".

Beberapa media India mengutip sumber-sumber pemerintah yang mengklaim serangan udara itu menewaskan antara 250 dan 350 orang. Angka itu dikutip pada akhir pekan oleh presiden partai Bharatiya Janata yang berkuasa, Amit Shah, pada rapat umum kampanye untuk pemilihan umum India pada bulan April.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline