Dalam era persaingan antara kekuatan-kekuatan utama (AS/Barat dan Rusia) kini, terjadi intrik balas membalas antara AS dan Rusia, jenis intrik ini berupa kompetisi yang akan dipamerkan secara politis, ekonomi, diplomatis, dan bahkan dalam urusan regional, dan hal-hal yang semacam ini. Pameran ini telah mengakibatkan berbagai efek pada hubungan mereka.
Banyak analis dan pengamat yang percaya bahwa kita harus melihat hubungan AS-Rusia sudah berada di era persaingan antar negara-negara utama. Hanya dengan cara ini kita dapat memahami mengapa AS terus mempersulit Rusia, dan terus menantang Rusia, baik itu secara militer, atau dengan ekspansi NATO ke arah timur, atau dengan sanksi ekonomi; hal ini adalah hasil dari kekuatan untuk mendorongnya untuk memperjuangkan posisi sebagai kekuatan utama dengan Rusia.
Pada 7 September lalu, AS membahas rencana untuk "menghalangi Rusia" dengan 11 negara Eropa pada pertemuan puncak di Oslo. Tanpa ragu, konflik antara AS/Barat dan Rusia akan tumbuh lebih intens dalam waktu dekat ini. Ulah dan kecerobohan AS akan menyebabkan semua orang dan seluruh dunia menjadi khawatir dan cemas.
Sebagai reaksi dari situasi demikian Rusia juga tidak tinggal diam.
Yang paling menarik perhatian adalah latihan militer Vostok 2018. Dalam latihan militer ini dimobilisasi sejumlah besar tentara dan senjata dengan rentang wilayah yang membentang di beberapa kawasan; ini telah menjadi latihan militer terbesar di Rusia selama 40 tahun terakhir.
Dan ini terjadi pada saat situasi Suriah berada pada saat yang kritis, dan situasi di Ukraina memanas lagi. Kontes antara Rusia dan Barat semakin tegang. Dalam situasi semacam ini, apa tujuan Rusia untuk mengadakan latihan militer dengan frekuensi tinggi dan skala besar?
Latihan ini melibatkan distrik militer serta pasukan strategis seperti pasukan payung, pasukan penerbangan jarak jauh, dan pasukan transportasi militer.
Latihan ini dilakukan secara bersamaan di lima tempat pelatihan, empat tempat pelatihan pertahanan udara, dan perairan Laut Jepang, Laut Bering, dan Laut Okhotsk.
Sergey Shoygu, Menteri Pertahanan Rusia megatakan: "Latihan militer ini merupakan latihan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, tidak hanya lingkup ruangnya, tetapi juga dalam jumlah kelompok militer dan kekuatan yang berpartisipasi."