Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Kartu yang Salah Kebijakan Timur Tengah AS Pada Era Trump?

Diperbarui: 24 Mei 2018   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: foreignpolicy.com

Ada apa dibalik tindakan Trump memindahkan Kedubes AS di Irael ke Yerusalem dan Menarik Diri dari Kesepakatan Nuklir Iran?

Rangkaian tindakan Trump akhir-akhir ini menggelitik banyak pertanyaan bagi dunia luar. Adakah pemindahan Kedubes ke Yerusalem itu ada kaitannya dengan agama?

Sumber: CNN Indonesia

Di Timur Tengah, tindakan sangat kecil apa pun akan mempengaruhi keseluruhan situasi kawasan. Terkahir ini, AS mengumumkan penarikan dirinya dari kesepakatan nuklir Iran, dan memindahkan Kedubesnya ke Yerusalem. Hal ini lebih memperburuk konflik Palestina-Israel, situasi seperti apa yang diinginkan AS. Apa yang mau dicapai AS di Timur Tengah?

Akhir-akhir ini, isu dua kekuatan nucklir yang menjadi perhatian komunitas internasional, adalah isu nukilr DPRK (Korut) dan isu nuklir Iran telah menarik semua orang di dunia.

Dibandingkan dengan isu nuklir DPRK, karena AS tiba-tiba mengumumkan penarikan secara sepihak dari kesepakatan tersebut, isu penarikan dari kesepkatan nuklir Iran ini telah membuat gelombang situasi di Timur Tengah yang sudah bergolak, lebih mengarah ke bahaya lebih besar untuk pecahnya konflik regional.

Jadi mengapa AS tiba-tiba menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran?

Pada pagi-pagi sekali pada 10 Mei lalu, militer Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran terhadap sasaran-sasaran Iran di Suriah.

Menurut "Izvestia" Rusia, Israel memobilisasi 28 jet tempur F-15 dan F-16 dan sekitar sekitar 60 rudal permukaan-ke-permukaan dan lebih dari 10 rudal taktis permukaan-ke-permukaan menyerang Suriah.

Menhan Israel Avigdor Lieberman mengatakan bahwa fasilitas militer Iran di Suriah "pada dasarnya hancur."

Berdasarkan apa yang dikatakan militer Israel, sebelum serangan udara Israel, militer Iran telah terlebih dulu meluncurkan hampir 20 roket dari Dataran Tinggi Golan di Suriah menyerang Israel, namun beberapa dapat dihadang oleh "Iron Dome" Sistim Pertahan Udara Israel.

Jadi operasi militer Israel 10 Mei dinyatakan sebagai serangan balik/balasan terhadap rudal yang diluncurkan Iran, dengan menekankan bahwa Israel membalas dua kali lipat lebih keras.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline