Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Dilemma Situasi Suriah Pada Eksekusi Akhir Eliminasi "ISIS"

Diperbarui: 5 Agustus 2017   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: maps.southfront.org

Akhir-akhir ini, datang kabar baik di medan perang kontraterorisme di Irak dan Suriah. Berita tentang kematian pemimpin "ISIS" Abu Bakr al-Baghdadi, dan setelah itu kamp penting di Irak---Mosul dapat direbut kembali oleh militer Irak.

Raqqa yang disebut kapital dari dari "ISIS" juga sudah terkepung oleh pasukan oposisi Suriah, Pasukan Demokratik Suriah (SDF/Syrian Democratic Force). Beberapa negara menganggapnya ini menjadi pertempuran yang menentukan untuk "ISIS" di Irak dan Suriah.

Dengan kekalahan beruntun "ISIS di dua lini di Suriah dan Irak, timbul pertanyaan. Apakah memang betul kemangan sudah ditangan? Faktor apa yang menghambat kemajuan dalam pertempuran? Apakah "ISIS" memang akan hancur pada saat ini?

Akhir-akhir ini juga terdengar sepotong berita kabur yang menambah misteri seputar kematian pemimpin "ISIS" Abu Bakr al-Baghdadi.

Pada 17 Juli bulan lalu, menurut "Inependent" terbitan Inggris, yang mengutip pernyataan sebuah pejabat kontraterrorisme dari pemerintah Kurdistan Irak di Irak Utara---Lahur Talabany, yang mengatakan bahwa dia yakin 99% pemimpin "ISIS" Abu Bakr al-Baghdadi masih hidup, dan saat ini berada di selatan Raqqa di Suriah.

Beberapa hari sebelum itu, pada 11 Juli, situs berita TV Al-Sumeria Irak, melaporkan bahwa "ISIS" mengumumkan pemimpinnya---Abu Bakr al-Bafhdadi telah meninggal dunia.

Setelah pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden dieksekusi oleh militer AS, pemimpin "ISIS" al-Baghdadi menjadi top teroris di dunia.

Pada bulan Juni lalu berita tentang ter-eksekusinya al-Baghdadi sekali lagi muncul secara luas di seluruh dunia.

Pertama, TV RTV dari Suriah melaporkan dengan mengatakan bahwa al-Baghdadi telah terbunuh oleh artileri oposisi. Kemudian, media Rusia mengutip berita dari militer Rusia bahwa serangan udara yang dilakukan oleh militer Rusia pada akhir Mei telah membunuh al-Baghdadi.

Meskipun Presiden AS Donald Trump men-tweet di tweeternya bahwa "Baghdadi's death was a big win against the IS," (kematian al-Baghdadi merupakan kemenangan besar dalam perang melawan IS) Menteri Pertahanan AS James Mattis masih mengatakan bahwa mereka saat ini tidak dapat memverifikasi apakah al-Baghdadi telah meninggal atau tidak.

Untuk membicarakan tentang al-Baghdadi, kita harus memiliki pemahaman yang jelas: pertama-tama, ini adalah nama palsu; Kedua, ini adalah al-Baghdadi yang kedua. Pada tahun 2010, yang pertama al-Baghdadi, bernama Abu Omar al-Baghdadi telah ditembak oleh militer AS.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline