Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Menerawang Geopolitik Asia-Pasifik dari Latihan Militer Gabungan Malabar AS-India-Jepang

Diperbarui: 26 Juli 2017   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pakistan Defence

Latihan Militer bersama bilateral "Malabar" diadakan setiap tahun dimulai tahun 1992, awalnya antara AS-India, pada tahun 2007, latihan tersebut melibatkan lima negara, dengan Jepang, Australia dan Singapura sebagai undangan. Namun, Tiongkok melakukan oposisi diplomaik terhadap perluasan latihan militer tersebut, setelah itu hanya dibatasi untuk AS-India bilateral.  Hingga tahun 2015 menjadi trilateral setelah Jepang secara formal ikut serta dalam latihan militer ini.

Tidak seperti India, Jepang dan Australia belum membuat prioritas strategis jelas dalam hal komitmen untuk bergabung, untuk melunakkan atas protes-protes Tiongkok.

Menurut Probal Ghost, Kapten purnawirawan AL-India seorang analis pertahanan independen mengatakan: "Latihan Malabar trilateral India, AS, Jepang diadakan saat mereka merasa keprihatinan serius mengenai pertumbuhan dan pengerahan AL-Tiongkok di Laut Tiongkok yang dramatis." Lebih lanjut ditambahkan: "India prihatin dengan penempatan kapal selam, kapal perang dan kapal tanker Tiongkok yang besar di Samudra Hindia."

Latihan bersama trilateral AS, India, Jepang dimulai 10 Juli 2017 selama 10 hari, merupakan edisi ke-21 dimulai dari Teluk Benggala, masing--masing India, Jepang, dan AS angkatan lautnya mengerahkan kapal perang terbesar mereka. Washington menggambarkan latihan ini sebagai "serangkaian latihan perang melawan kekomplekan, untuk memajukan hubungan maritim multi nasional dan isu keamanan bersama."

Dengan adanya AL besar berada di halaman belakang Tiongkok  membuat Tiongkok khawatir,  Beijing mengerahkan kapal pengintai Haiwang Xiang untuk memantau latihan Malabar tersebut.  India juga meningkatkan pantauan di area Doka La melalui citra satelit real-time untuk memantau setiap pergerakan dari tentara Tiongkok dan gambar harian dari seri CartoSAT ISRO dibagikan kepada unit-unit  pemerintah, sumber-sumber pertahanan ayng dikutip dalam laporan CNN-News18. Pasukan lokal juga melakukan aktivitas di daratan (on-ground), mereka menambahkan.

Pasukan India dan Tiongkok telah terjadi masalah di perbatasan trilatral India-Tiongkok--Bhutan, suasana hubungan India-Tiongkok dan Jepang-Tiongkok sedang dalam kondisi sensitif.

Menurut sebuah laporan dari "The Times of India" menuliskan, kapal pengintai Haiwang Xiang bukanlah satu-satunya yang dikerahkan Tiongkok untuk memantau Latihan Malabar. Angkatan Laut India juga mencatat lonjakan yang tidak biasa dalam jumlah kapal perang dan kapal selam Tiongkok yang memasuki Kawasan Samudera Hindia (IOR/Indian Ocean Region) selama dua bulan terakhir ini, kata laporan tersebut, menyebutnya "indikasi yang jelas mengenai pelenturan otot oleh Tiongkok setelah mencapai apa yang dipercayai berada di dekat dominasi di Laut China Selatan yang kontroversial ".

Selain, kapal selam diesel Yuan-class yang merupakan kapal ke-7 yang dikerahkan oleh Tiongkok di kawasan Samudra Hindia sejak Desember 2013, setelah melakukan operasional di sekitar Karachi. Demikian ditambahkan dalam laporan "The Times of India."

Dalam Latihan Malabar kali ini, AL-India mengerahkan kapal induk Vikramaditya dengan pesawat-pesawatnya, kapal perusak rudal Ranvir, kapal selam siluman Shivalik dan corvet anti-kapal selam Kamorta, corvet rudal Kora dan Kirpn, dan satu kapal selam buatan Rusia Sindhughosh-class, kapal tanker INS Jyoti dan kapal partoli jarak jauh buatan AS,  P-81.

AL-AS mengerahkan kapal induk Nimitz-class dengan pesawat-pesawatnya, kapal penjelajah Ticonderoga-class, kapal perusak Arleigh Burke-class Kidd, Howard dan Shoup, dengan helikopter integralnya, sebuah kapal selam penyerang Los Angeles-class, dan satu pesawat patroli maritim jarak jauh P-8A.

Jepang mengerahkan JS Izumo kapal pengangkut helikopter dengan helikopter SH-60K dan kapal perusak rudal JS Sazanami.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline