Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Mengapa Hubungan AS-Rusia Susah Menghangat dan Sikap Trump terhadap NATO

Diperbarui: 7 Juni 2017   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilusrasi dari :World Flag Database+ Theodora.com+ Getty Images+ Forbes+ The Telegraph

Sejak Donald Trump resmi menjabat Presiden AS, sikapnya terhadap Rusia dan NATO susah untuk dipahami.bagi dunia luar.

Tapi sikapnya terhadap Rusia, Trump tampaknya berharap untuk mendapat pujian dan bersikap ramah, tapi terhadap sekutu AS—NATO, ia membuat komentar dingin dan bahkan pernah mengatakan bahwa organisasi itu telah ketinggalan jaman.

Demikian juga dunia luar sedang menunggu hubungan AS-Rusia akan membaik, tapi tampaknya pemerintah baru itu justru melakukan putaran balik terhadap Rusia, dan memperkuat kerjasamanya dengan sekutu---NATO.

Dengan hanya dalam waktu kurang dari 100 hari, sikap AS terhadap Rusia dan NATO perubahannya bak seperti roller coaster. Apa yang membuat perubahan tersebut? Dibalik ini semua apa yang nyata dan apa yang palsu?

Pada 25 Mei lalu di Brussel, Belgia, Presiden AS Donald Trump hadir dalam Pertemuan para kepala negara-negara NATO. Topik utama dari pertemuan membahas tentang biaya militer untuk kontraterorisme, dan kedua tentang keprihatinan terbesar Presiden Trump.

Trump mengatakan: 23 dan 28 negara-negara anggota NATO belum membayar biaya yang seharusnya mereka bayar, dan apa yang seharusnya mereka bayar untuk membela mereka. Ini tidak adil bagi rakyat dan pemabyar pajak di AS. Dan banyak dari negara-negara ini masih berhutang uang dalam jumlah besar dari tahun ke tahun sebelumnya, dan sudah tidak membayar untuk tahun-tahun yang lewat sebelumnya.

Sejak dari saat kampanye hingga Trump mejabat resmi presiden AS, sikapnya terhadap NATO tidak pernah bersahabat. Keluhan terbesarnya tentang NATO adalah tentang isu “Iuran” bagi beberapa negara anggota.

Trump dalam kampanye mengatakan: “Itu berarti kita (AS) melindungi mereka dan mereka mendapatkan segala macam perlindungan militer dan hal-hal lain, dan mereka merobek-robek AS, dan mereka membuat Anda kehilangan. Saya tidak perduli saya tidak ingin melakukan itu. Masalahnya apakah mereka mau membayar, termasuk kekurangan pada masa-masa yang lalu atau mereka keluar. Dan itu berarti NATO bubar.”

Selain biaya militer, Presiden Trump juga memiliki banyak keluhan tentang bagaimana NATO menangani isu kontraterorisme. Selama wanwacara, dia pernah mengeluh bahwa NATO tidak memiliki sikap proaktif terhadap kontra-terorisme, dan mengatakan bahwa NATO sudah ketinggalan jaman.

Trump mengatakan: Ketika saya di CNN, dan mereka mengajukan pertanyaan besar kepada saya, mereka bertanya: “Apa pendapat Anda tentang NATO?” saya mengatakan itu sudah usang dan harganya terlalu mahal.”

Memang jika berurusan dengan NATO, Presiden AS Trump tidak akan melepaskan masalah biaya militer dan kontratrorisme. Tapi sikapnya terhadap Rusia sangat berbeda dengan ini.  Trump mengatakan: Percayalah padaku. Kita akan baik-baik saja. Tapi jika pihak Rusia berada di pihak kita, alih-alih kita mengenal orang-orang ini, beberapa dari mereka ingin mulai perang dunia ketiga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline