Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Menerawang Apa Itu "Belt and Road"

Diperbarui: 24 Januari 2019   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi

14-15 Mei 2017, Tiongkok menyelenggarakan KTT “One Belt and One Road” Forum (OBOR) atau KTT Jalur Sutra di Beijing. Sebanyak 130 negara, 70 organisasi, dan lebih dari 1.500 peserta dan 29 kepala negara termasuk Presiden R.I Jokowi datang untuk menghadiri forum yang sangat megah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, selain Indonesia, negara-negara lain juga berlomba-lomba mengambil investasi dari China. Bambang menyebutkan, Belt and Road sejatinya diusung China untuk mengatasi ketimpangan yang ada di Negara Tirai Bambu tersebut. Namun, selain itu juga dimanfaatkan oleh negara-negara yang hadir sebagai modal investasi.

“Belt and Road” adalah sebuah inisiatif untuk kerja sama yang dilakukan oleh Presiden Xi Jinping pada tahun 2013. ‘Belt/Sabuk” mengacu pada Sabuk Ekonomi dan Jalur Sutra mengacu pada Jalur Sutra Maritim Abad ke-21. (baca: Tiongkok Mengusulkan Membangun Sepanjang Sabuk Jalan Sutra Ekonomi Dan Jalur Sutra Maritim Abad Ke-21 ( 1 ) & Tiongkok Mengusulkan Membangun Sepanjang Sabuk Jalan Sutra Ekonomi Dan Jalur Sutra Maritim Abad Ke-21 ( 2 ) )

Apa itu Belt and Road Initiative (BRI)?

“Belt and Road” Initiative (BRI) adalah usaha ekonomi, diplomatik, geopolitik multifaset yang telah berubah melalui berbagai iterasi, dari “Jalur Sutra Modern” menjadi “One Belt One Road”.

Tiongkok menginisiasi dan memimpin BRI dengan program investasi 1,3 trilyun USD untuk menciptakan jaringan infrastruktur termasuk jalan, kereta api, telekomunikasi, jaringan pipa energi, dan pelabuhan. Ini akan meningkatkan interkonektivitas ekonomi dan memfasilitasi pembangunan di Eurasia, Afrika Timur, dan lebih dari 60 negara mitra.

Pertama kali disusulkan pada September 2013, ini adalah inisiatif kebijakan luar negeri Presiden Tiongkok Xi Jinping. Ini adalah proyek lingkup geografis dan keuangan yang belum pernah ada sebelumnya dalam sejarah umat manusia.

BRI memiliki dua komponen: Sabuk Ekonomi Jalur Sutra atau Silk Road Economic Belt (SREB) dan Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 yang berbasis laut. Bersama-sama kedua ini membentuk “sabuk” dan “jalan”. (Belt and Road / 一带一路). 

Selama lebih dari tiga tahun, jaringan infrastruktur darat SREB mencakup menghubungkan serangkaian proyek konstruksi “Belt and Road” utama telah dimulai satu demi satu. Enam koridor Ekonomi: Tiongkok-Mongolia-Rusia, New Eurasia Land Bridge serta Tiongkok-Asia Tengah-Asia Barat, Tiongkok-Semenanjung Indochina, Tiongkok-Pakistan, Banglades-Tiongkok-India-Myanmar. Konektivitas SREB akan terhubungkan jaringan pipa hydrokarabon, rel kereta api kecepatan tinggi.

Jalur Sutra Maritim untuk mengembangkan pelabuhan-pelabuhan utama yang terhubungkan dengan transportasi darat.

Dalam tahun 2016, total perdagangan Tiongkok dengan negara-negara di sepanjang “Belt and Road” adalah 953,6 milyar USD merupakan 25,7% dari total perdagangan global Tiongkok. Saat ini “Belt and Road” telah menjadi produk masyarakat internasional terpopuler.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline