Pada bulan Juli 2016, sebuah video clip di AS tiba-tiba menggemparkan di media sosial AS. Sebuah bola api membelah langit malam di Barat Laut AS, memicu spekulasi dan perguncingan ramai di dunia. Kemudian di beritakan bahwa itu adalah roket tahap kedua yang dilepas jatuh ke atmosfir dari roket pengangkut Tiongkok “Long March 7.” (Chang Zheng 7/CZ-7 长征-7)
Bola api besar terbang menebus angkasa ini menandakan generasi roket pengangkut impian orang Tiongkok untuk terbang menuju angkasa luar yang jauh mulai terwujud.
Pada 25 Juni 2016, Situs NASA memberitakan, “China successfully debuts Long March 7 – Recovers capsule”:Tiongkok meluncurkanCZ-7 pada hari Sabtu. Peluncuran tersebut berlangsung pada pukul 12:00 UTC, ini juga sebagai peresmian Pusat Peluncuran Ruang Angkasa Wenchang yang baru di Pulau Hainan-Tiongkok. Muatan utama dalam misi ini adalah versi skala kecil kendaraan berawak generasi berikutnya yang berhasil dilaksanakan di Mongolia-Dalam setelah penerbangan orbital pendek.
Penerbangan ini mengingatkan memory tentang warga Tiongkok diaspora dan para ahli domestiknya yang meliputi tentang cinta tanah air dan keilmuan serta pengorbanan, tapi lebih merupakan legenda yang diciptakan oleh kehidupan yang penuh penderitaan dan kemauan yang sungguh-sungguh.
Kisahnya bisa dimulai pada awal musim semi tahun 1958, Tentara Sukarelawan Rakyat Tiongkok yang baru kembali berturut-turut dari medan Perang Korea yang berakhir di Semenanjung Korea seperti yang telah direncanakan.
Rakyat Tiongkok menyambut putra-putri bangsa mereka ini dengan megah dan meriah. Namun, dalam kemeriah ini, korps insinyur dengan 100.000 tentara di transfer diam-diam dan menghilang kerena ada perintah rahasia negara.
Para tentara ini juga tidak tahu kereta yang mengangkut mereka akan menuju kemana, mereka hanya mengetahui kereta menuju ke barat Tiongkok dengan melihat posisi matahari.
Misi misterius ini adalah top secret di masa lalu, dalam situasi Tiongkok menghadapi situasi internasional yang rumit dan berubah-ubah. Mao Zedong dan pemimpin Tiongkok lainnya dari Komite Sentral saat itu telah memiliki rencana dan cita-cita untuk membuat rudal dan bom atom.
Di gurun pasir Gobi yang luas di sebelah barat laut Tiongkok, 100.000 lebih insinyur dan ahli ilmiah tiba disana dengan membawa berbagai perlatan untuk membuat jalan dan bangunan, misinya untuk membangun basis pengembangan dan lapangan uji coba “bom atom” secepat mungkin.
Lebih dari 90% dari rombongan ini berusia dibawah 35 tahun. Merreka akan membangun pondasi jalur kereta api. Kondisi yang keras dan cuaca serta geologi di daerah yang terpencil ini sangat sulit melakukan konstruksi, kesulitan sungguh luar biasa dan bahkan melampaui imajinasi manusia.
Pangkalan pengembangan rudal pertama Tiongkok dengan kode sandi “Basis 20” dibangun di Ejin Banner (额济纳旗) di ujung paling barat Mongolia Dalam. Jarak tempuh 3,5 jam dari tempat yang berpenduduk di Jiuquan Propinsi Gansu. Karena itu “Basis 20” baisanya masih disebut “Basis Jiuquan (酒泉)” sejauh ini.