Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Jalur Sutra Maritim Zaman Kuno (2)

Diperbarui: 5 April 2016   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jalur Sutra Marfitim Ilustrasi dari www.youtube.com"]Pasca Dinasti Han

Setelah Dinasti Han Timur, Tiongkok masuk dalam Kerajaan Tiga Negara yang sangat dikenal perang antar Tiga Kerajaan atau SamKok : Wei(魏),  Shu(蜀), Wu (吴) (tahun 220-265), Dinasti Jin Barat (西晋 tahun 265-317) dan Jin  Timur (东晋 tahun 317-420), dan Dinasti Utara dan Selatan (南北朝 tahun 420-589). Utara dan Selatan telah terpisah dan rezim sering kali berganti. Dikarenakan kekacauan dan kerusuhan sosial dalam jangka panjang, Jalur Sutra Daratan mengalami interval buka dan tutup.

Orang Barat yang suka untuk mendapatkan barang-barang dari Timur memalui jalur darat beralih ke jalur maritim, sehingga kapal dagang lebih sering datang dan pergi melalui Jalur Sutra Maritim.

Pada tahun ke-5 di periode Huang Wu, dari negara Wu pada periode Tiga Kerajaan, yaitu tahun 226M, Qin Lun (秦论) seorang pedagang dari Daqin atau Kekaisaran Romawi kuno, datang ke Wu Timur dengan kapal. Peristiwa ini jelas tercatat dalam buku resmi “Kitab Liang” (梁书).

Sebelumnya pada awal abad kedua, orang-orang Romawi datang ke Tongkok melalui daratan. Mereka baru datang ke Kerajaan Wu Timur (东吴) melalui laut pada awal abad ke-3. Dimasa lalu kita mengatakan Jalur Sutra Daratan dibuka oleh Zhang Qian (张骞) setelah ekspedisinya ke Kawasan Barat.

Sebenarnya Wu Timur juga yang pertama yang menghubungkan Kekaisaran Romawi dan Tiongkok. Mereka mengirim misi resmi atau armada resmi yang dipimpin oleh Zhu Ying (朱应) dan Kang Tai (康泰) ke luar negeri. Armada ekspedisi kedua orang utusan ini berlayar selama setahun sebelum tiba di Sinhala atau Sri Lanka sekarang.

Setelah kembali mereka berdua menulis dua buku dengan judul “Catatan Tentang Hal-hal Asing di Kerajaan Funan” (扶南异物志) dan “Catatan Di Negara Asing  Selama Masa Kerajaan Wu”(吴时外国传)dengan mencatat apa yang mereka lihat dan dengar. Kedua buku sempat beredar dan tersebar, tapi sayang sekarang hilang. Tetapi Eksiklopedi Leishu seperti “Koleksi Satra Yang Diatur Menurut Kategori” (艺文类聚) dan “Lembaga Institusi”(通典) ada beberapa catatan transkrip yang terkait catatan tersebut, yang memungkin orang sekarang mengetahui tentang aktivitas navigasi mereka.

Seperti kita ketahui, Kerajaan Wu Timur ini letaknya behadapan dengan Sungai Yangze dan terhubung dengan laut. Maka mereka memiliki pengalaman kegiatan navigasi dan teknologi pembuatan kapal. Mereka pergi ke luar negeri untuk memperluas dan membuka skala komunikasi mereka.

Pada zaman dinasti Song (宋) dan Qi(齐) dari awal Dinasti Selatan (南朝), ada utusan resmi lebih dari 10 negara luar yang datang melalui laut untuk berkomunikasi dengan Dinasti-dinasti ini, mereka datang di Jiankang (建康). Khususnya, raja Sinhala bahkan menulis surat resmi khusus yang puitis, dengan mengatakan “Dipisahkan oleh gunung dan lautan, namun kita sering menulis satu sama lain.”

Ketika zaman Dinasti Liang(萧梁 tahun 502-560)banyak negara-negara kecil menganggap Dinasti Liang sebagai negara metropolitan mereka. Ketika musim navigasi datang, akan lebih banyak kapal yang datang dari sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa pada saat itu, komunikasi dengan negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan melalui laut sudah lebih sering dan pertukaran hubungannya lebih akrab pada Dinasti Selatan.

Penemuan Arkeolog

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline