Usulan Denuklirisasi Pertama
Pada 12 April 1945, mantan Presiden AS Roosevelt tiba-tiba meninggal, dan wakilnya Presiden Truman menggantikan menjabat sebagai presiden. Pada malam yang sama, Sekretaris Angkatan Darat mengatakan kepada presiden yang baru, akan melaporkan ada sesuatu yang presiden belum pernah dengar sebelumnya—ada senjata baru yang bisa mengubah jalannya perang, yang akan lahir atau rampung dibuat dalam beberapa bulan lagi --- yang disebut Bom Atom.
Pada 16 Juli 1945, AS berhasil menguji bom atom pertama di dunia. Meskipun tadinya niat memanufaktur bom atom untuk diarahkan pada Fasis Jerman, namun saat itu perang di Eropa telah berakhir. Dan teater di Asia, Fasis Jepang masih melakukan upaya terakhir untuk bertahan. Maka sasaran AS untuk serangan nuklir ini akhirnya diarahkan ke Jepang.
Pada 16 Agustus 1945, Hiroshima--Jepang, diratakan oleh bom atom dengan kode “Little Boy” dengan sekejap semuanya menjadi abu sejauh mata memandang.
Kemudian hanya beselang tiga hari, mimpi buruk lain terjadi di Jepang yang tidak akan terlupakan bagi mereka. Angkatan Udara AS menjatuhkan bom atom kedua di Nagasaki, sekejap Nagasaki tertutup dengan bola api raksasa, kontan puluhan ribu manusia kehilangan nyawa.
Rasa sakit yang disebabkan senjata nuklir di Jepang selama P.D. II telah memaksa dunia untuk mengevaluasi ulang senjata terakhir ini. Selama Perang Dingin yang panjang, pengembangan senjata nuklir dalam perlombaan senjata benar-benar seperti berlomba untuk membuka Kotak Pandora (Pandora Box = gentong dari mitologi Yunani yang berisi segala macam iblis).
Perlombaan Pengembangan Senjata Nuklir
Pada tahun 1949, Uni Soviet berhasil melakukan uji coba Bom Atom pertama mereka, yang mengakhir monopoli AS untuk sejata nuklir. AS terkejut dari mimpinya, dan mulai lagi mempercepat melakukan pengembangan dan pembuatan sejata nuklir. Maka mulailah terjadi perlombaan senjata nuklir antara AS dan Uni Soviet.
Pada tahun 1950, jumlah bom atom yang dimiliki AS mencapai 369, sementara Uni Soviet hanya memiliki 5. Pada 1952, AS melakukaqn uji coba termonuklir beberapa kali yang lebih kuat daripada bom-bom atom hidrogen untuk pertama kalinya
Sembilan bulan kemudian, bom hidrogen pertama Uni Soviet telah berhasil diuji coba. Pada tahun 1957, Uni Soviet meluncurkan satelit buatan manusia ke luar angkasa, dan rudal antar benua berhasil dibuat untuk menghantam target lebih dari 6.000 km.