Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Intervensi Rusia dalam Anti-Terorisme di Syria- Percaturan AS Di Timteng Berubah (3)

Diperbarui: 4 November 2015   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyesuaian Kebijakan Obama Di Timur Tengah

Ketika Obama menjabat presiden untuk periode pertama, ia masih mengatur nada untuk kebijakan Timteng pemerintahan AS selama jabatannya. Ketika masa pemerintahan sebelumnya AS tidak mau melakukan segala macam tawar menawar untuk Timteng, Obama coba untuk mengoreksi kesalahan pendahulunya.

Dia menganjurkan untuk menggunakan cara politik, dan bukan perang untuk mencapai strategi AS menarik diri dari Timteng. Dua upaya dari strategi Obama sedang dilakukan, namun masih belum mencapai apa yang diharapkan.

Selama masa jabatan pertama dalam pidatonya, ia terutama mengatakan dua hal untuk Timteng : pertama, ia akan menarik pasukan dari Irak, dan kedua, akan ada resolusi politik untuk masalah nuklir Iran.

Obama berhasil menarik pasukan selama masa jabatan pertama, dan mencapai resolusi politik dengan Irak selama masa jabatan kedua. Dengan kata lain, ia berhasil mencapai tujuannya, dan pencapaian dua keberhasilannya ini dengan sendirinya dari dua hasil lainnya.

Salah satu hasilnya adalah tidak bertanggung jawab, dengan terburu-buru menarik pasukan dari Irak, menyebabkan berakhirnya dari kebijakan Irak yang sudah ditrapkan oleh George W. Bush yang cukup berhasil di pemerintahan kemudian. Tapi menyebabkan muncul dan berkembangnya ISIS.

Dan menandatangani perjanjian nuklir dengan Iran, juga menyebabkan banyak pihak di Arab merasa sangat kecewa.

Pada tahun 2104, setelah AS dan Iran mulai kembali bernegosiasi mengenai program nuklir Iran, majalah “New Yorker” menerbitkan satu wawancara dengan Presiden Obama. Selama wawancara, Obama menyebutkan pendapatnya sendiri mengenai situasi di Timteng.

Obama mengatakan : “Anda bisa melihat keseimbangan yang berkembang antara negara-negara Sunni dan Iran di Teluk. Jika kita bisa menghilangkan permusuhan antara kedua belah pihak, kita bisa menciptakan keseimbangan baru. Dengan cara ini, kita bisa bekerjasama dengan negara-negara ini beroperasi secara normal untuk mencegah munculnya ekstrimis.”

Saat ini, Syria merupakan arena kontes antara berbagai kekuatan di Timteng. Perkembangan situasi di Syria menciptakan teka-teki bagi Obama, yang berencana untuk menarik diri dari daerah/kawasan tersebut.

Untuk batas tertentu, situasi bagi AS yang telah mengalami di Syria merupakan bayangan dari keadaan dimana kebijakan AS yang akan menghadapi di Timteng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline