Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Latar Belakang Jerman Bersedia Menerima Pengungsi Timteng 800.000 Tahun Ini

Diperbarui: 3 Oktober 2015   19:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelombang pengungsi Timteng dan Afrika Utara yang membuat Eropa kewalahan akhir-akhir ini telah menimbulkan polemik di Uni Eropa dan bahkan dunia.

Dengan berjubel-jubelan 12 orang di sebuah perahu karet Mahmoud Kazass berpegangan dengan erat-erat untuk menanhan agar tidak terhempas keluar perahu diterpah gelombang laut yang ganas di Laut Aegea, sambil berdoa sepanjang berlayar.

Ini merupakan upaya ketiga kalinya untuk menyeberang dari Turki ke Yunani dengan perahu. Dua kali sebelumnya peruahunya reyok  dan terbalik dihempas ombak tidak lama setelah meluncur ke laut dipantai dekat Izmir.

Kali ini Kazass dengan baju basah kuyup, menggigil kedingan dan kelelahan, dia pantang menyerah, walau perahu motornya tergongcang gelombang, dalam benaknya hanya ada satu tujuan-----Jerman.

Kazass menuturkan kepada watawan Al Jazeera, “Saya semestinya punya kehidupan di Syria, saya punya teman-teman dan keluarga dan sekolah, Saya sebenarnya tidak ingin meninggalkan rumah kampung halaman saya.”

Tapi perang saudara berkenyamuk dan terus memburuk, jadi mulai coba memulai perjalanan yang berbahaya dan mahal ini untuk mencari keselamatan dan masa depan yang lebih baik di Eropa.

Kazass hanya salah satu dari ratusan ribu pengungsi yang datang ke Jerman dalam beberapa bulan terakhir ini dari Syria, Irak, Libya, Eritrea, Somalia dan Afganistan.

Perang saudara dan konflik di Timteng dan Afrika yang telah penulis posting dalam tulisan terdahulu ( Latar Belakang dan Impak Gelombang Pengungsi Masuk Eropa (1) ), memicu eksodus besar-besaran, seperti apa yang telah terjadi sekarang menjadi krisis pengungsi terbesar sejak P.D. II.

Kini Jerman “membuka pintu” dan perbatasannya untuk mereka yang mencari perlindungan dan tempat yang aman.

Akhir pekan lalu saja, 20,000 lebih pengungsi telah tiba di Munich. Negara Eropa ekonomi terkuat ini mengharapkan untuk mengambil sekitar 800.000 pengungsi dari seluruh Uni Eropa tahun ini. Melebihi jumlah total pengungsi yang diambil Uni Eropa tahun lalu, sebanyak 626.000.

“Dunia melihat Jerman sebagai negara yang memberi harapan dan kesempatan” kata Kanselir Jerman Angela Merkel beberapa minggu lalu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline