Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Tiongkok Mengusulkan Membangun Sepanjang Sabuk Jalan Sutra Ekonomi dan Jalur Sutra Maritim Abad Ke-21 ( 5 )

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalur Sutra Baru Usulan AS  &  TPP (AS)

Pada 22 juni 2011, secara resmi Presiden Barack Obama mengumumkan penarikan pasukan dari Afganistan, pada saat yang sama AS mempercepat laju strategi untuk kembali ke kawasan Asia-Pasifik. Satu bulan kemudian, pada bulan Juli 2011, ketika Menlu AS, Hillary Clinton mengujungi India, secara resmi mengumumkan Insiatif Jalur Sutra Baru. Ini adalah rencana yang dipimpin Amerika untuk mengabungkan jaringan ekonomi dan transporatsi internasional Asia Tengah, yang berpusat di Afganistan.

Dalam implemenatsinya dari Inisiatif Jalur Sutra Baru usulan AS, India dan Pakistan akan menjadi dua negara kunci. Namun karena Pakistan telah marah atas serangan Drone AS, AS menghentikan bantuan ke Pakistan, dan Pakistan menolak untuk ambil bagian dalam konferensi internasional tentang isu-isu Afganistan dan Inisiatif Jalur Sutra Baru. Sedang India merasa dirinya sebagai kekuatan utama. Karena AS tidak senang akan peran sebagai “perantara terbaik” yang dimainkan Pakistan dalam pembicaraan damai antara pemerintah Afganistan dan Taliban. India dan Pakistan tidak mempercayai satu sama lain, dan rencana mengesampingkan negara tetangga besar seperti Tiongkok, Rusia dan Iran, maka Jalur Sutra Baru ini tidak bergulir dengan lancar.

Rencana awal AS berencana menginvestasikan US$ 1 milyar bantuan kepada Asia Tengah, Afganistan, Trasmisi Listrik Asia Selatan dan Proyek Perdagangan (CASA-1000 proyek),  rencana awal Bank Pembangunan Asia yang akan mendanai, tapi mundur dari proyek ini karena kuatir terhadap keamanan pada situasi Afganistan.

Selama tahun 2011, strategi AS untuk kembali ke Asia-Pasifik yang digulirkan secara berani, strategi ekonomi dan perdagangan yang besar juga dipromosikan. Pada pertengahan Nopember tahun itu, di KTT APEC di Honolulu, isitilah yang tidak akrab bagi negara-negara telah dipanaskan oleh media internasional, yaitu garis besar dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP).

TPP awalnya hanya perjanjian perdagangan bebas yang ditandatangani oleh empat negara kecil : Brunei, Chili, Selandia Baru dan Singapura pada tahun 2005, tetapi berkembang untuk kesepakatan perdagangan dengan AS yang memegang kendali, dan yang mengelola negosiasi. Dari titik ini Strategi Kemitraan Ekonomi Trans Pasifik berubah nama menjadi TPP (Trans Pacific Partnership) atau Kemitraan Trans-Pasifik (TPP).

Kini, 12 negara telah bergabung dalam negosiasi TPP, dan negosiasi ini akan diperluas untuk mencakup semua negara Asia-Pasifik. Saat ini, termasuk AS, Australia, Kanada, Chili, Meksiko, Peru, Selandia baru, Singapura, Vietnam, Brunei, Malaysia dan Jepang yang baru bergabung. Ke dua belas negara ini semua anggota yang hadir dalam KTT APEC di Beijing yang baru lalu (2014), namun Tiongkok belum diundang untuk bergabung dalam negosiasi TPP.

Menurut Wu Dahui, TPP adalah jalan atau alasan AS untuk kembali ke Asia-Pasifik. Apa yang bisa kita lihat adalah kembalinya militer dan pasukan keamanan AS, yang akan mengerahkan 60% kekuatan AL ke wilayah Asia-Pasifik, dan akan membangun banyak rantai basis penyebaran front militer baru. Di gugus pulau pertama bisa dilihat lebih dari kembalinya militer. Tetapi menurut pendapat Wu Dahui, apa yang lebih penting secara signifikan adalah kembalinya ekonomi, yang dimaksud adalah mekanisme perdagangan dan kerjasama pengaturan kawasan TPP. Ini yang memberi daya tarik lebih, yang memungkinkan AS untuk lebih mudah membangun sebuah kamp baru, dan front baru diwilayah tersebut, yang bahkan lebih eksklusif.

Menurut sebuah laporan dari “Wall Street Journal” selama sesi utama KTT APEC, Presiden AS Obama telah mengadakan pertemuan secara tertutup dan terburu-buru di Kedubes AS di Beijing dengan 11 anggota dari TPP, dan juga anggota APEC lainnya, untuk mendesak melakukan negosiasi.

Menurut laporan seluruh proses negosiasi TPP adalah rahasia bagi publik, dan tidak ada dokumen teknis yang di-izinkan untuk dirilis sebelum negosiasi selesai. Disiplinkan negosiasi diperlukan dimana TPP tidak boleh berinteraksi secara langsung dengan Tiongkok, dan seluruh anggota yang menrekonmendasikan Tiongkok bergabung dalam negosiasi harus menanggung konskuensi dan lebih bertanggung jawab.

Menurut Wu Dahui  mengatakan: Awalnya, AS secara terbuka mengatakan bahwa ini tidak ditujukan kepada Tiongkok, dan arah ekspansi anggota tidak termasuk Tiongkok dan Rusia. Dengan membatasi beberapa anggota dengan komponen ekonomi yang berat bagi yang hendak bergabung dengan TPP, yang tidak termasuk Tiongkok dan Rusia. Tetapi setelah itu, mengatakan dengan tidak terlalu tulus, yang menyambut setiap negara untuk bergabung termasuk Tiongkok. Tapi dengan menciptakan beberapa mekanisme pengaturan yang dengan jelas terlihat membuat Tiongkok menjadi yang dikecualikan. Itulah situasi saat ini.

TPP akan menyebabkan negara-negara maju akan memiliki keunggulan yang lebih besar dibanding dengan masa lalu antar-negara dan perjanjian perdagangan bebas antar-kawasan. Beberapa kausul dalam TPP diarahkan pada negara-negara dengan sistim industri BUMN seperti Tiongkok.

Anbound Consulting berpendapat bahwa saat ini, Tiongkok telah tersambung dalam mekanisme perdagangan multilateral di Asia. TPP dapat  membuat perjanjian perdagangan bebas Asia-Pasifik. “Jika kita tidak menetapkan aturan main di Asia, maka Tiongkok akan..” kata Gary Horlick, seorang pengacara perdagangan yang mewakili AS dan perusahaan-perusahaan besar. Berkomentar atas nama Obama.

Ye Hailin merespon komentar diatas dengan mengatakan : “Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah tumbuh dengan sebagian aturan (perdagangan internasional) telah dimainkan, itu atas usaha Tiongkok sendiri. Tiongkok memang belum tumbuh tapi kita tetap menghormati aturan perdagangan internasional. Anda tidak boleh mengatakan seperti itu. Kami benar-benar telah menggunakan aturan perdagangan, dan kami telah dengan baik mem-pratekannya. Tapi kita juga melihat bahwa dalam situasi dimana kita telah menggunakan aturan WTO sangat baik. Lalu apa yang terjadi?”

Tapi kemudian ada yang mengusulkan di TPP secara mendadak, dan semua yang mereka lalukan untuk mengecualikan Tiongkok. Sudah dilakukan 19 putaran perundingan untuk TPP, pemerintahan Obama awalnya ingin menyelesaikan semua negoasiasi TPP pada tahun 2011. Pada tahun 2013 PM Jepang Shinzo Abe mengatakan kesepakatan akan tercapai pada 2013. Tetapi pada bulan Nopember 2014, Menteri Kebijakan Jepang,  Akira Amari menyatakan bahwa hal itu sulit bagi Jepang dan AS untuk mencapai kesepakatan pada akhir tahun itu. Dia juga mengatakan bahwa masih belum ada jadwal yang jelas kapan salah satu dari negara-negara peserta negosiasi bisa mencapai kesepakatan.

Wu Dahui memberi komentar lebih lanjut, sebenarnya tujuan awal mendirikan TPP hanya seperti apa yang dikatakan mantan Menlu AS, Condoleezza Rice. Untuk menjamin pengaruh AS di kawasan Asia-Pasifik, integrasi ekonomi diperlukan di kawasan tersebut. Hanya dengan integrasi ekonomi regional kekuasaan barulah AS dapat kuasai dan harus mengecualikan integrasi kekuatan ekonomi regional lainnya. Siapakah kekuatan lainnya yang dimaksud, sangat jelas dalam benak orang Amerika (tidak lain adalah Tiongkok).

AS ingin membentuk kelompok integrasi ekonomi yang kuat di kawasan Asia-Pasifik. Kelompok integrasi ekonomi akan menkonfirmasi tujuan dan standar kerjasama perdagangan wilayah yang baru, yang akan lebih tinggi dibandingkan dengan WTO. Peraturan WTO dianggap kerjasama perdagangan untuk high-end dan low-end (golongan menengah dan rendah). Jika dirumuskan standar yang lebih tinggi, maka akan menjadi sama dengan membentuk lantai dan langit-langit (standar) yang lebih tinggi, dan itu akan menguasai puncak negoasiasi perdagangan dunia.

WTO merupakan satu-satunya organisasi pengaturan perdagangan internasional. Dan kini suara negara sedang berkembang mulai “tumbuh lebih kuat” dalam WTO, dan negara-negara maju seperti AS dan Eropa mulai kesulitan untuk memperoleh manfaat lebih dalam perdagangan. Dalam rangka untuk lebih kukuh mengamankan dominasi perdagangan, pemerintahan Obama mengusulkan “Transaltlantic Trade and Investment Partnership” atau TTIP.

Saat ini, akun agregat ekonomi AS dan Uni Eropa menguasaai 45% dari dunia, dengan total perdagangan sebesar 40% dari total global. Jika perjanjian perdagangan bebas yang komprehensif dibuat, itu akan menjadi kawasan perdagangan bebas terbesar di dunia. Di mata banyak ahli, jika TTIP terlaksana dan bergabung dengan NAFTA sebagai tubuhnya, dan digabung dengan TPP dan TTIP, dengan badan ini akan membuat strategi dua lautan menjadi “satu badan dengan dua sayap” yang kuat akan mendorong AS untuk melakukan pengaturan politik global. Dan para ahli Eropa telah secara terbuka megnumumkan TPP + TTIP = EBC. Atau Everyone But China yang berarti TPP + TTIP kecuali Tiongkok.

Mengahadapi situasi ini, Tiongkok mempercepat mengadakan negosiasi untuk perjanjian perdagangan bebas bilateral. Menurut laporan pada 10 November 2014, Tiongkok dan Korsel mengumumkan bahwa pada tanggal tersebut telah tercapai kesepakatan tentang Perjanjian Perdagangan Bebas mereka. Dan mereka telah sepakat akan menyelesaikan negosiasi teknis yang tersisa pada akhir tahun lalu.

Pada 17 Nopember 2014, Xi Jinping dan PM Australia Tony Abbott menegaskan bersama di Ibukota Australia Canberra secara praktis menyelesaikan negaosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Tiongkok-Australia. Kedua negara ini merupakan negara maju.

Ye Hailin mengatakan : Bagi Tiongkok mencapai kesepakatan ini merupakan hal penting untuk tingkat kebebasan antara Tiongkok dan sistim perdagangan dunia. Ini berarti bahwa Tiongkok benar-benar melangkah menjadi anggota penting dari sistim perdagangan bebas dunia. Itu akan banyak membantu Tiongkok. Dan ini jelas merupakan pukulan besar bagi sistim ekonomi Asia-Pasifik yang dipimpin AS. Tiongkok tidak mengatakan bahwa itu adalah perubahan, tapi setidaknya untuk beberapa pihak di AS yang telah menganjurkan AS untuk mengisolasi Tiongkok secara ekonomi, benar-benar menjadi salah. Entah itu dari perspektif hubungan Sino-AS atau dari perspektif Sino-Korsel atau Sino-Australia itu telah terbukti, dan bagi Tiongkok itu sangat inspiratif.

( Bersambung ....... )

Sumber :  Media TV dan Tulisan Dalam Negari & Luar Negeri.

-Xinhua News : Integration of china, Indonesia’s development intiatives to benefit both countries.  ( 11-02-2015 )

-Xinhua Insight : Walking in the footsteps of maritme silk road pioneers (11-02-2015)

-Xinhua News : China launches first maritime Silk Road cruise liner (09-02-2015)

-China-Eurasia Expo to highlight openining-up Silk road economic belt (Xinhua – 30-08-2014)

-China blueprint means oppotunities, not threats (Xinhua : 22-11-2012).

-China Focus : Silk road initiatives to boost China-EU ties (Xinhua : 11-02-2015)

-Expert say: “Maritime Silk Road” will stimulate economic potential of developing countries. (Xinhua net : 09-02-2015)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline