[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Pesawat J-15 siap terbang diatas deks Kapal Induk Liaoning"][/caption]
Akhir Nopember 2012 Kapal Induk RRT ‘Liaoning’ Hull No.16 telah berhasil mengadakan test flight dan landing Jet Tempur J-15 buatan Pabrik Pesawat Shengyang. Pesawat tersebut dapat disetarakan F-18 atau SU-33.
[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="J-15 take off dari Kapal Induk Liaoning "]
[/caption]
Banyak ahli militer memperkirakan J-15 ini merupakan hasil pengembangan oleh para ahli pesawat Tiongkok dari menjiplak SU-27K Russia. Namun menurut Tiongkok pesawat ini merupakan hasil jerih payah dan upaya putra putri bangsanya sendiri. Dibalik keberhasilan ini ada satu tokoh yang tidak banyak dikenal didunia luar ialah Luo Yang.
Komandan Lapangan J-15, Kapal Induk Liaoning, Kapal Induk RRT, Liaoning No.16, Luo Yang, Shenyang Aironautic, Shenyang AVIC, Lahir Juni 1961 ; Wafat 25-11-2012
Luo Yang lahir pada Juni 1961. Pada 1982 sehabis lulus dari Beijing University of Technology and Astronautics (北京航空航天大学) ditugaskan di Pabrik Pesawat Shenyang (AVIC Shenyang Co. Ltd) bagian Design & Reseach Institute. Selanjutnya pernah menjabat sebagai kepala Departemen Organisasi, sekretaris Partai Komunis dalam pabrik tersebut. Pada 2002 menjabat sebagai Sekretaris Partai, Pimpinan dan General Manager. Pada 2008 ditunjuk sebagai Deputy General Manager atau wakil manager umum perseroan terbatas tersebut, dan bertanggung jawab atas peralatan penerbangan dalam perusahaan. Mulai sejak1999, menerima tunungan istimewa dari Pemerintah atas jasa dalam tugas-tugasnya, menjadi tokoh teladan di Provinsi Liaoning. Januari 2012 menerima Penghargaan Bintang Emas Dalam Bidang Penerbangan ( Aviation Industry Gold Award/ 航空报国金奖 ).
Semasa memimpin AVIC Shenyang berhasil mengadakan eksplorasi subkontrak produksi model baru dengan bekerjasama dengan Bombardier untuk pengembangan pesawat C Seiries Bombardier Kanada dan membentuk Shenyang Aircraft International Commercial Co. Ltd., membawa kesuksesan untuk mencapai transformasi dan peningkatan produksi pesawat sipil.
Berangkat dari keberhasilan diatas, Luo Yang terus mengembangkan untuk kemajuan masa depan perusahaan dengan mengadakan kontrak kerjasama dengan Cessna Amerika sebagai subkontraktor pesawat sport ringan LSA 162, hingga kini telah mengirim lebih dari 300 unit pesawat. Dan berhasil menyelesaikan kapasitas pull-type line produksi “satu unit per hari”.
Selain itu, Luo Yang berhasil membawa para penelitinya untuk berpartisipasi dalam memsukseskan masalah kesulitan dalam penerbangan perdana dari peswat ARJ21, yang telah memberi sumbangan besar dalam pengembangan pesawat sipil Tiongkok.
Pada 25 Nopember 21012 jam 9 pagi, Kapal Induk RRT Liaoning berhasil dengan memuaskan mengadakan uji coba terbang dan mendaratkan J-15 pada Kapal Induk Laioning. Dalam acara ini Luo Yang selalu aktif dan standby dalam kegiatan ini.
Keberhasilan ini membuat Luo Yang tertawa riang, namun dalam raut mukanya terlihat kelelahannya. Sesaat setelah mendarat di Galangan Kapal Dalian, dia mendadak mendapat serangan jantung, langsung dibawa ke rumah sakit. Tapi setelah coba dirawat selama 3 jam, nyawanya tak tertolong. Luo Yang wafat.....
Menurut penuturan para asistennya Luo Yang sejak pertengahan Nopember di Pameran Digantara Zhuhai terus sibuk, pada 18 Nopember seusai pameran langsung naik Kapal Induk Liaoning untuk mengadakan serangkaian persiapan test filght landing J-15. Hingga 25 Nopember sampai keberhasilan uji coba ini, Luo yang hampir tidak beristirahat berhari-hari, dan tidak pernah pulang ke rumah keluarganya.
Pada 24 Nopemberr sore dia sempat berhubungan tilpon dengan istrinya, memberitakan tentang keberhasilan test filght landing tersebut. Dan hubungan per tilpon ini menjadi hubungan terakhir dengan istri tercintanya.
Menurut Lin Zuo Ming, pimpinan dan direksi dari China Aviation Industry Group, mengatakan bahwa menurut perkiraan para ahli barat untuk dapat melaksanakan uji coba terbang dan mendarat ini, sedikitnya diperlukan persiapan satu hingga satu setengah tahun, tapi Tiongkok berhasil melaksanakannya dengan sempurna hanya dalam waktu kurang lebih dua setengah bulan. Prestasi ini tidak lain dari hasil kerja keras dan semangat yang mengebu-ngebu dari ribuan ahli aviasi Tiongkok seperti Luo Yang ini....
Memang untuk terbang dan mendaratkan pesawat dengan kecepatan melaju ratusan kilometer per jam diatas dek kapal yang sangat terbatas ini dan pada jalur runway yang pendek, bukanlah hal yang mudah, diperlukan dukungan teknologi tinggi dan keahlian para pilot untuk bisa berhasil.
Sumber :
People’s Daily Online
http://military.people.com.cn/n/2012/1127/c1011-19707855.html
http://military.people.com.cn/n/2012/1127/c1011-19712038.html
http://military.people.com.cn/n/2012/1125/c1011-19687175-1.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H