[caption id="" align="aligncenter" width="775" caption="Kapal Induk USS Gerald R Ford AS"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="550" caption="Rudal ASBM DF-21D TPR Tiongkok Dalam Parade Militer"]
[/caption]
Kapal Induk Tercanggih AS ‘CVN-78’ lawan Rudal DF-21D Tiongkok
Amarika Serikat sejak Nopember 2009, sudah beberapa kali mengungkapkan kemajuan kontruksi dari Kapal Induk generasi barunya “Ford” class CVN-78 atau “ CVN-78 Gerald-Ford” dan membanggakan kecanggihannya . Namun pengembangan kapal induk baru ini sedikit banyak dianggap oleh pakar militer Russia ‘tidak tepat waktunya’, karena “Rudal DF-21D” Tiongkok telah lahir.
Kapal induk CVN-78 Gerald Ford merupakan kapal induk class ‘Ford’ yang pertama, setara dengan class ‘Nimitz’, tapi dengan perlengkapan yang lebih canggih, sehingga dapat mengurangi personil sebanyak 30% atau sedikitnya 500 personil, bahkan dikemudian hari dapat mengurangi personil hingga 900 orang. Dengan demikian kapal induk class ‘Ford’ hanya memerlukan 4660 personil ( termasuk pasukan katak dan personil skuadron ). Kapal induk ini dapat membawa 75 – 90 unit berbagai pesawat helikopter dan pesawat sayap tetap ( fixed wings ), kapal ini akan beroperasi pada 2015, dibangun dengan biaya lebih dari 5 milyar dollars AS. Diharapkan dapat beroperasi selama 50 tahun terus menerus tanpa berhenti, dengan menggunakan dua reaktor nuklir baru, dan tidak akan menimbulkan masalah limbah bahan nuklir saat dipensiunkan kelak.
Namun pada saat kapal induk baru tersebut beroperasi kelak, akan menjadi sangat menarik sekali, karena Tiongkok juga telah berhasil mengembangkan Rudal balistik anti kapal induk Dongfeng-21D ( DF-21D ). Sebenarnya Tiongkok sudah sejak 1970an telah mulai mengungkapkan topik ini. Tapi tidak semua negara percaya akan keberhasilan dari rudal balistik ini akan mampu memukul sasaran yang bergerak seperti kapal perang musuh termasuk kapal induk.
Ketika pertama diungkapkan menurut para pakar militer, DF-21 series ini mampu membawa hulu ledak 600 kg non-nuklir, dan dapat terbang sesuai dengan trayektorinya, memungkinkan untuk menembus dek kapal induk, jika berakurasi tinggi. Kini setelah 20 tahun, Tiongkok belum lama ini telah mengungkapkan bahwa DF-21D rudal barunya ini dapat menjangkau hingga 3000 km, dengan akurasi sangat tinggi.
Menurut beberapa para pakar luar negeri, Tiongkok dapat mengembangkan rudal ini hingga tingkat demikian tidak mengherankan, karena Uni Soviet dan AS juga telah berhasil melakukan beberapa tahun yang lalu, jadi bukan suatu ke-istimewaaan jika saat sekarang ahli Tiongkok mampu mengembangkan DF-21D dengan akurasi yang tinggi. Dan memang kenyataannya ketika diadakan uji coba penembakan hasilnya berakurasi sangat tinggi.
Walaupun DF-21 series ini bukan suatu senjata super, tapi bagaimanapun dapat dianggap senjata baru yang revolusioner. Menurut pakar persenjataan AS, senjata ini sangat mobil dan effektif. Sehingga akan menimbulkan banyak titik permasalahan bagi ‘Gedung Putih’ dalam menangani ‘lengah panjangnya’( kapalinduk) yang berada ribuan mil ini, jika benar terjadi konflik antara Tiongkok dan AS. Bila DF-21D digunakan untuk menjadi senjata melawan kapal induk tersebut, maka akan menjadi hal yang sangat berbahaya bagi kapal induk AS, yang sejak P.D.II belum ada yang terhancurkan oleh senjata musuh saat dalam operasinya.
Seusai P.D II, perairan Lautan Pasifik selalu menjadi dominasi angkatan laut AS dan Uni-Soviet, tapi setelah Uni-Soviet pecah, maka AS sendiri yang menjadi ‘raja’. Dikemudian hari diperkirakan hanya Angkatan Laut Tiongkok yang bisa menjadi tantangan dan saingan AS. ( Bersambung..... )
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Gerald_R._Ford_class_aircraft_carrier
Aviation Week
http://en.wikipedia.org/wiki/Anti-ship_ballistic_missile
http://www.youtube.com/watch?v=IXLKZDVcBt8 The Chinese DF-21D anti carrier weapon kill chain
http://www.simplyexplained.info
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H