Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

APEC Menjadi Ajang Pertarungan Raksasa Ekonomi Dunia (4-12 )

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak  pemerintah Jepang melakukan “nasionalisasi Kepulauan Diaoyu” pada 10 September 2012, hubungan Sino-Jepang telah memburuk. Pada saat yang sama, perselisihan Rock Liancourt antara Korea Selatan dan Jepang terus meningkat, sehingga hubungan Korsel-Jepang sekali lagi akan mengalami kebuntuhan. Negosiasi awalnya di-antisipasi dari Perjanjian Perdagangan Bebas Jepang-Tiongkok-Korsel juga melambat kerena provokasi Jepang oleh isu teritorial.

Ide perdagangan bebas Tiongkok-Jepang-Korsel ini telah diusulkan pada 2012, dalam pertemuan para pemimpin ASEAN yang diselengarakan di Pnom Penh, Komboja. Menteri Perdagangan Tiongkok mengumumkan untuk mulai negosiasi untuk perjanjian Perdagangan Bebas Tiongkok-Jepang-Korsel. Perjanjian bisa saja menjadi mesin pendorong majunya integrasi Asia Timur, tapi sekarang harapan ini tak pernah tercapai.

Dalam beberapa bulan terakhir, PM Jepang Shinzo Abe telah proaktif mencoba mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Tiongkok, tetapi tidak pernah membuat kompromi atau tindakan subtansial dalam isu-isu kunci yang dapat mempengaruhi hubungan Sino-Jepang. Jepang telah berusaha untuk menggunakan kesempatan di  KTT APEC di Beijing lalu untuk bisa bertemu dengan  pemimpin Tiongkok.

Zhao Lei mengatakan : Saat ini, posisi polularitas politik Abe berada dalam situasi yang buruk. Tingkat diakui atau persetujuannya jatuh di Jepang,  dan bahkan sekutu Jepang – AS sering mengingatkan Abe bahwa ia harus menjaga hubungan baik dengan negara-negara Asia-Pasifik, seperti Tiongkok, Korsel dan Russia. Jadi saat ini Abe agak pasif secara keseluruhan. Abe ingin menunjukkan pengaruhnya dan memaksa pertemuan antara pemimpin Tiongkok dan Jepang.

Lebih lanjut Zhao Lei mengatakan, Tapi saya pikir bahwa sebagai orang Tiongkok, kami selalu memegang konsep “akan selalu senang untuk menyambut teman yang datang dari jauh” setiap orang yang datang kesini adalah tamu kita. Jadi kita pasti akan melayani dengan sikap baik, tapi kuncinya adalah apa yang akan dibahas, saya pikir apakah akan terjadi atau tidak terjadi diskusi  adalah masalah sekunder, tapi kunci terpenting apa yang akan dibahas.

Selain itu situasi di Laut Tiongkok Selatan telah terjadi beberapa gelombang yang sengaja dibuat di Asia-Pasifik akhir-akhir ini. Pada 22 dan 23 Oktober secara naif Filipina, AS dan Jepang melakukan menuver komunikasi dan melakukan latihan kanon/meriam di lepas pantai Filipina. Ini merupakan latihan militer bersama yang pertama oleh ketiga negara tersebut. Meskipun latihan militer bersama ini tidak berskala besar, tapi ini sangat signifikan. Juga dalam beberapa tahun terakhir, dengan menggunakan isu Laut Tionngkok Selatan untuk “mengagalkan” ASEAN, dan ini tampaknya sudah menjadi trik standar yang digunakan Filipina dalam setiap Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN.

Selama Pertemuan Menlu ASEAN yang diselenggarakan pada bulan Juli 2012. Pada akhir pertemuan tidak bisa merilis komunike bersama, karena Filipina sengaja menggunakan isu masalah Laut Tiongkok Selatan untuk mengganjal hal ini. Peristiwa ini merupakan pertama kali terjadi dalam 45 tahun sejarah ASEAN berdiri. Pada 2013 dan 2014, Filipina mencoba lagi menggunakan trik mengelicirkan Pertemuan  Menlu ASEAN dengan isu Laut Tiongkok Selatan. Tapi gagal.

Belakangan ini dua komposisi telah terbentuk di Asia-Pasifik. Salah satu komposisinya adalah komposisi keamanan. Fakta bahwa negara-negara ASEAN bergantung pada AS untuk keamanan mungkin tidak akan berubah dalam waktu dekat ini. Tapi sejauh komposisi ekonomi yang terus berjalan, ketergantungan mereka pada pasar Tiongkok untuk kebutuhan ekonomi juga tidak akan berubah dalam waktu dekat ini. Jadi model dual-komposisi ini akan berkembang secara paralel dalam waktu sangat lama. Ini menurut pendapat Zhao Lei. Menurut pendapat dia bahwa beberapa konflik akan berada dibawah pengedalian, secara umum, Tiongkok ingin membina hubungan antara negara-negara ASEAN. Kini Tiongkok dan negara-negara tetangga mereka berada dalam hubungan baik, yang tidak terpengaruhi atau diganggu pihak ketiga.

( Bersambung ....... )

Sumber : Berbagai Media Tulis dan TV Internasional

-http://en.wikipedia.org/wiki/Asia-Pacific_Economic_Cooperation

-http://www.bbc.com/news/world-asia-29999782

-http://www.bbc.com/news/world-asia-29983948

-http://www.bbc.com/news/world-asia-china-29957115

-http://www.bbc.com/news/world-asia-29983537

-http://www.xinhuanet.com/world/2014apec/

-http://www.xinhuanet.com/world/2014apec/

-http://news.xinhuanet.com/photo/2014-11/11/c_127199600.htm

-http://www.fmprc.gov.cn/mfa_chn/gjhdq_603914/gjhdqzz_609676/lhg_609918/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline