Lihat ke Halaman Asli

Tips untuk Anak Broken Home

Diperbarui: 11 Januari 2022   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Manusia diciptakan untuk berpasang-pasangan, dan dari pasangan tersebut berkemungkinan besar mendapatkan keturunan yakni anak. Keluarga bisa dikatakan utuh jika sudah dikaruniai seorang anak. 

Anak adalah karunia terbesar yang diberi Allah kepada pasangan yang telah menikah. Biasanya anak juga bisa membawa nasib baik,rezeki yang lebih, semua masalahyang buruk akan menjadi baik-baik saja untuk dilalui dalam sebuah keluarga. 

Akan tetapi anak juga bisa membawa keburukan bagi  suatu keluarga kearah yang tidak baik bahkan akan berujung  pisah, alasan adanya seorang anak juga akan membuat suatu keluarga tidak lagi utuh.

Di indonesia sekarang saja banyak kasus terkait dengan penceraian, bunuh diri, maraknya  hubungan seksual, nikah dini bahkan nikah siri. Hal ini berpengaruh juga pada kehidupan yg dijalani oleh anak-anak jaman sekarang. Keluarga adalah madrasah pertama untuk anak, dan menjadi orang yang mendidik  akan baik dan buruknya anak kedepannya.  

Jika diantara keduanya tidak bisa lagi mengurus dan merawat anak, anak akan menjadi sasaran utama dari permasalahkan kedua orang tuanya, permasalah itu yang mendatangkan pertikaian dan perdebatan yang membuat gonjang dan rapuhnya sebuah keluarga yang membuat keluarga bisa hancur, berpisah bahkan tidak saling ingin bersama kembali. Dan membuat keluarga tidak jadi utuh sebagaimana mestinya sebuah keluarga.

Ketidak utuhan dalam suatu keluarga akan berdampak pada mental anak, anak sangat membutuhkan perhatian kedua orang tua apalagi kepedulian kedua orangtua ke anaknya, dan yang paling penting adalah kasih sayang kedua orang tua ke anak.  

Jadi anak benar-benar membutuhkan orang tua selama hidupnya baik masih anak-anak,remaja bahkan dewasa kelak.  Anak sangat merasa bersalah jikalau kedua orangtunya sedang memiliki masalah, baik masalah keuangan rumah tangga, masalah hubungan antar kedua orangtua, bahkan sampe ke masalah rumahtangga. 

Dengan semua hal itu membuat anak akan merasa tidak berguna dengan keberadaannya dirinya,  anak akan merasa bersalah, merasa tidak dibutuhkan, bahkan lebih buruk lagi dari itu semua.

Ketika anak mulai merasakan hal yang tidak seharusnya dirasakan, anak akan merasa tertekan, kurang percaya diri dengan dirinya sendiri baik didalam rumah ataupun dikehidupan bermasyarakat, bahkan mental anak akan menurun. 

Disini anak akan sangat membutuhkan perhatian kedua orong tua, dan jika kedua orang tua telah berpisah ataupun salah satu telah meninggal dunia anak harus tetap di perhatikan oleh orang-orang terdekat seperti keluarga atupun teman dekatnya. 

Oleh karena itu keluarga dekat setidaknya membantu membangkitkan semangat anak dan lebih diberi perhatikan agar anak tidak cenderung kepikiran ataupun depresi dengan kehidupan yang dialaminya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline