Lihat ke Halaman Asli

Polisimu, Polisiku, Polisi Kita

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Mumpung masih di bulan Juli, bulan di mana lembaga kepolisian dilahirkan di republik ini, aku ingin membagikan kesanku tentang salah satu institusi penegak hukum itu. Sebelumnya kuucapkan dulu ”SELAMAT HARI ULANG TAHUN KEPOLISIAN RI”.

Tentu Kompasianer sekalian sudah pernah (setidaknya satu kali) berurusan dengan anggota korps baju coklat tersebut. Aku cukup meyakini bahwa sebagian dari kita pasti merasa sangat terbantu dengan keberadaan para polisi. Tapi aku juga percaya kalau sebagian dari kita pernah mengalami perasaan kecewa, marah, ataupun ketidaknyamanan akibat ulah segelintir oknum polisi.

Aku pernah kesal bukan kepalang ketika pada suatu hari kena semprit dan diberi surat tilang. Gara-garanya adalah lampu lalu lintas yang super ngaco nyalanya. Di saat aku melintas di sebuah pertigaan, aku dan beberapa pengendara yang lain merasa bahwa lampu saat itu MASIH HIJAU. Tapi ternyata dari ruas yang lain, rombongan besar kendaraan juga bergerak karena lampu dari arah tersebut SUDAH HIJAU. Coba tebak, ke arah mana rombongan aku dan beberapa pengendara yang satu tujuan denganku ”terdesak” akibat ”berbenturan” dengan rombongan besar tadi?

Hahaha... Kami akhirnya harus berhenti mengalah DI DEPAN POS POLISI dan beberapa petugas langsung ”mengamankan” kami seperti nelayan yang menangkapi ikan-ikan yang terperangkap di pojokan empang. Aku terheran-heran karena selama proses pemberian surat tilang untuk kami yang memakan waktu belasan menit itu, aku melihat begitu banyak ”ikan” yang saat itu ”menggelepar” karena baru kena jaring di pos tersebut. Aneh saja rasanya, apalagi saat itu sedang dicanangkan Bulan Tertib Berlalu Lintas di kotaku.

Nah, beberapa minggu yang lalu aku menonton sebuah acara komedi di televisi. Aku terbahak-bahak ketika melihat adegan di mana salah satu pelakon melemparkan pertanyaan tebak-tebakan kepada seorang rekannya. Pertanyaan yang pertama adalah APA KEPANJANGAN DARI POLRES? Trus, pertanyaan yang kedua adalah APA KEPANJANGAN DARI POLSEK? Yang membuat aku tertawa adalah karena orang yang ditanya ternyata ”tidak berani” dan ”tidak bisa” menjawab pertanyaan semudah itu. Bukannya POLRES itu singkatan dari KEPOLISIAN RESOR dan POLSEK itu singkatan dari KEPOLISIAN SEKTOR?

Oke deh, lupakan saja pertanyaan tebak-tebakan tadi.

Sejujurnya, kita semua menginginkan kepolisan RI menjadi institusi yang benar-benar bisa mengayomi dan memberi rasa aman serta bertindak adil. Tidak boleh ada diskriminasi perlakuan seperti yang katanya terjadi di negeri tetangga kita. Tidak boleh juga ada rekayasa dan jebak-menjebak. Rakyat Indonesia sudah bosan dengan kelakuan oknum-oknum yang RESE’ dan BRENGSEK.

Hidup Bapak dan Ibu Polisi! Hidup Bhayangkara Negara!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline