Lihat ke Halaman Asli

M Akbar

Pendidikan guru sekolah dasar

Merendahkan Martabat Agama dan Gender Analisis Psikologi Politik dan Akidah Islam Terhadap Pernyataan Suswono dalam PILKADA Jakarta 2024

Diperbarui: 14 November 2024   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mohon izin penulis membuat karangan blog ini layaknya sebuah tesis akademis yang netral dan tanpa adanya unsur-unsur apapun yang tendensius ke paslon cagub atau cawagub manapun di PILKADA JAKARTA 2024.

Metode penulisan dalam tesis yang saya buat menggunakan metode analisis kualitatif dengan pendekatan interdisipliner. Berikut adalah rincian metode yang digunakan:

Pendekatan Psikologi Politik: Tesis ini menganalisis pernyataan Suswono dari sudut pandang psikologi politik, melihat dampak emosional dan psikologis pernyataan tersebut terhadap masyarakat, khususnya pemilih.

Pendekatan Linguistik: Analisis linguistik digunakan untuk mengevaluasi makna dan dampak dari penggunaan bahasa, pemilihan kata, serta retorika politik dalam pernyataan Suswono. Ini berfokus pada bagaimana pesan disampaikan dan bagaimana pesan tersebut ditafsirkan oleh masyarakat.

Pendekatan Akidah Islam: Analisis dalam konteks ajaran agama Islam, khususnya mengenai penghinaan terhadap Nabi dan simbol-simbol agama, menggunakan referensi dari kitab-kitab fikih dan pandangan ulama.

Analisis Hukum: Menggunakan metode kajian hukum untuk melihat pernyataan ini dari perspektif hukum Indonesia, terutama terkait pasal penistaan agama dalam KUHP dan peran Bawaslu sebagai pengawas kampanye.

Metode ini bersifat kualitatif-deskriptif, di mana data dan informasi dikumpulkan dari berbagai literatur, kitab-kitab keagamaan, teori psikologi politik, linguistik, serta kajian hukum, kemudian dianalisis secara mendalam untuk mendapatkan kesimpulan yang terintegrasi.

Sebuah tesis dengan bagian-bagian sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

Pernyataan yang dilontarkan oleh Suswono, salah satu calon wakil gubernur DKI Jakarta 2024 dari Paslon 01, terkait narasi janda kaya yang harus menikahi pengangguran untuk meningkatkan kesejahteraan, dengan analogi pernikahan Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah, memicu kontroversi di tengah masyarakat. Dalam konteks ini, tesis ini akan mengeksplorasi apakah pernyataan tersebut merupakan candaan yang tidak layak, pelecehan agama, atau bahkan penghinaan terhadap kaum perempuan, khususnya para janda.

Bab II: Analisis Psikologi Politik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline