Lihat ke Halaman Asli

Seni dari Sebuah Kue Keranjang

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Jika hari raya Idul Fitri identik dengan ketupat dan hari Natal identik dengan kue natal, maka perayaan Imlek identik dengan kue keranjangnya. Apa itu kue keranjang? Kue keranjang adalah kue yang mirip dengan dodol namun komposisinya berbeda sehingga rasanya pun sangat berbeda. Kue keranjang hanya terbuat dari tepung ketan, gula pasir dan sedikit air bersih.

Kue ini dinamakan kue keranjang karena pada jaman dulu kue ini di cetak dengan keranjang. Pada awalnya, Kue ini dibuat  sebagai hidangan persembahan untuk Dewa dapur agar laporan yang dibawa kepada Raja Langit berisikan hal-hal yang baik.

Bentuk kue keranjang yang bulat memiliki makna tersendiri. Bulat berisikan harapan bahwa keluarga yang merayakan imlek dapart terus bersatu, rukun dan mempunyai tekad yang sama untuk menghadapi hari, minggu, dan bulan berikutnya hingga tahun imlek datang lagi.  Sedangkan kertas merah yang ditempelkan diatas kue keranjang berisikan doa untuk kebahagian dan rejeki keluarga tersebut.Dengan semua makna tersebut, tentu saja kue ini menjadi simbol yang sangat penting dalam perayaan imlek untuk menyongsong tahun dan hidup yang baru.

Permintaan kue keranjang tidak pernah berhenti ketika menjelang perayaan tahun baru cina atau imlek sehingga ini menjadi peluang usaha yang sangat dinikmati apalagi bahan yang diperlukan tidaklah banyak. Hal ini pun mempermudahkan orang-orang yang merayakan imlek untuk menemukan kue keranjang, bahkan kue ini bisa dipesan langsung ke catering murah yang memang menawarkan jasa pembuatannya.

Dalam proses pembuatan, ada beberapa hal yang harus ditaati seperti:

-Yang boleh membuatnya hanyalah wanita.

-Pada saat pembuatannya, wanita tidak boleh dalam keadaan datang haid atau sedang hamil.

-Adonan yang sudah jadi tidak boleh dilangkahi.

Banyak orang percaya bila salah satu hal diatas dilanggar, kue keranjang tersebut tidak akan pernah jadi. Percaya atau tidak, ini adalah kepercayaan turun-temurun yang sudah diwariskan oleh nenek moyang. –hm-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline