Lihat ke Halaman Asli

Mas Nuz

Bloger

Menjaga Bulan Ramadan

Diperbarui: 12 Agustus 2015   05:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana berbuka bersama pada puasa sunnah Senin-Kamis.Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah wa syukurillah laa khaula wa laa quwata illah billah. AsyhaduAllah ilaa ha'illAllah wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluhu. Laa nabiya ba'ada.

Saudaraku yang dirahmati Allah Ta'ala.

Waktu berjalan dengan begitu cepat. Hingga tak terasa 2 minggu sudah bulan Ramadan berlalu. 2 minggu sudah kita menjalani rutinitas tanpa kewajiban melaksanakan puasa. Sebagaimana puasa Ramadan yang diwajibkan bagi seluruh kaum muslimin. Lalu kemudian timbul pertanyaan, setelah Ramadan berlalu, apa yang harus kita lakukan?

Setiap orang pasti akan menjawab dengan berbagai versi jawaban. Tentu jawaban tersebut sesuai dengan pengalaman keimanan masing-masing. Jawaban yang sebenarnya telah diberikan petunjuk oleh Allah Ta'ala sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Baqarah [2]:183. Bahwa tujuan berpuasa (Ramadan) adalah agar kita menjadi manusia yang bertakwa. Artinya, ketakwaan itu membentuk diri kita selama bulan Ramadan dan bulan lain di luar bulan Ramadan.

Ketakwaan yang menjadi selempang diri dan akan dibawa ke mana saja. Ketakwaan yang membimbing kita untuk selalu melakukan amal salih. Sebagaimana janji Allah Ta'ala bagi orang yang bertakwa: Barang siapa mengerjakan amal salih, baik laki-laki atau perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguh akan Kami berikan kehidupan yang baik (TQS An-Nahl [16]:97).

Nah, ada 5 buah tips agar upaya ibadah dan kesalihan kita selalu terjaga sebagaimana ibadah kita di bulan Ramadan. Tips yang tentunya mudah untuk dihafalkan, namun akan begitu sulit untuk diamalkan. Tapi sebagai muslim yang baik, tentu kita akan berusaha berbuat yang terbaik. Sebagaimana kita lakukan amal salih yang terbaik juga di saat bulan Ramadan.

  1. Menjaga salat 5 waktu berjamaan bagi kaum lelaki. Hal ini sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, sahabat, tabiin, tabiut tabiin serta para salafus salih. Sebab menjaga tegakkan salat 5 waktu ibarat menjaga tegakkan tiang agama Islam. Dan lagi, Allah akan menjanjikan tempat persinggahan di sorga sebelum yaumul ba'ats (hari pembalasan) itu tiba bagi orang yang melaksanakan. Serta ancaman Allah Ta'ala yang menyebutkan ciri-ciri orang munafik itu adalah, ketika dengan ringannya meninggalkan salat berjamaah Isya dan Subuh.
  2. Menjaga suasana puasa seperti bulan Ramadan dengan melakukan puasa-puasa sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah. Diantara puasa sunnah tersebut diantara adalah: puasa 6 hari di bulan Syawal, puasa Senin dan Kamis, puasa Daud, dan puasa Yaumul Bit (puasa 3 hari di tengah bulan Hijjriyah).
  3. Melakukan qiyamul lail atau salat malam (tahajud) sebagaimana kita lakukan salat qiyamul lail (tarawih) di bulan Ramadan. 1/3 malam terakhir menjadi waktu yang mustajabah agar doa-doa kita dikabulkan oleh Allah Ta'ala. Dia sangat menyukai hambaNya yang menemuiNya di saat orang lain sedang terlelap dan terbuai oleh mimpi-mimpinya (baca QS Al-Muzzammil [73]:1-7).
  4. Membaca dan memahamkan Al-Quran secara rutin. Membaca Al-Quran sebagaimana diperintahkan oleh Rasulullah yaitu dengan tartil. Tidak membaca dengan cepat dan terburu-buru.
  5. Menjaga lisan, mata, telinga, kaki, dan tangan kita dari perbuatan keji dan munkar. Sebagaimana jika pada bulan puasa Ramadan kita sering dengar ungkapan, "Hai, tidak boleh bohong lho. Ini kan sedang puasa." Artinya, di luar bulan Ramadan pun tetap kita jaga indera kita tersebut dari perbuatan buruk yang akan membuat kita merugi di akhirat. Orang yang merugi di akhirat adalah orang-orang yang membawa pahala banyak saat hari penghitungan namun akhirnya bangkrut, sebab pahalanya harus berpindah ke orang lain akibat tuntutan dan tuduhan kekejian yang telah dilakukan. Tsumma na'uzubillah. Semoga kita tak termasuk golongan yang merugi tersebut.

Ternyata setelah kita pelajari, 5 amalan itulah yang akan membuat diri kita seolah masih dalam suasana bulan Ramadan. Jadi mengapa harus bersedih, jika kita masih dapat meraih amalan bulan Ramadan di bulan-bulan yang lain?

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (TQS Al-Mulk [67]:2)

Kemenangan yang sesungguhnya dari perjuangan di bulan Ramadan adalah ketika kita tetap mampu menjaga amalan seperti di bulan Ramadan. Allah Ta'ala memberi banyak peluang kepada kita agar tidak menjadi orang yang merugi. Jadi, mumpung bulan Syawal masih tersisa 2 minggu, mengapa tak kita segerakan untuk berpuasa sunnah 6 hari di bulan Syawal? Tentu saja bagi kaum muslimah, harus menuntaskan (membayar hutang) puasa Ramadan terlebih  dahulu. Sambil tetap melakukan 4 amalan lainnya secara kontinyu.

Demikian yang sedikit ini semoga bisa menjadikan kemanfaatan bagi kita semua. Aamiin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline