Lihat ke Halaman Asli

Mas Nuz

Bloger

Dibantu Jalan-jalan, Siapa sih yang Gak Mau?

Diperbarui: 1 April 2016   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bolehlah numpang tidur di Anantara Seminyak. (dok. pribadi)"][/caption]

Lama tak mempos artikel tentang jalan-jalan, akhirnya gatal juga. Kali ini mungkin beda ceritanya dengan jalan-jalan yang biasa saya lakukan. Dimana untuk jalan-jalan saya harus berjibaku nyodorkan proposal, ikut lomba, atau apalah. Yang penting bagaimana caranya agar saya bisa jalan-jalan dengan tenang, nyaman, dan penuh kenangan.

[caption caption="Numpang bobo di Courtyard Seminyak. (dok. pribadi)"]

[/caption]

Jelasnya, jalan-jalan model saya ini insyaAllah tak mengusik kenyamanan seseorang. Apalagi sampai minta dibelikan ini dan itu. Atau minta diantarkan ke sana ke mari. Kalau pas uang ngepres, jurus hitchhiker akan saya pakai. Hitchhiker atau istilah kerennya nunut atau numpang. Bisa numpang jalan, numpang makan, atau kalau beruntung bisa numpang tidur. Asyik kan? Hahahaha....

[caption caption="Ditahan di dalam pesawat karena gak bayar tiket. Hahaha.... (dok. pribadi)"]

[/caption]

Tapi cerita jalan-jalan kali ini adalah cerita jalan-jalannya seorang teman mantan artis. Entahlah, saya kurang yakin. Artis, aktris, atau apalah. Yang penting dia sudah terkenal. Makanya, dia bisa jadi anggota dewan pusat karena dia sudah terkenal. Coba kalau saya. Daftar jadi kadindat calon pun belum tentu diterima. Sudah jelek, gak terkenal pula. Byuuhhh....

Ramai tentang surat katabelece dia kepada Duta Besar LBPP RI untuk Republik Perancis merangkap Kepangeranan Andora, 2 jam terakhir cukup membuat gaduh di media daring. Belum kelar soal minta bantu jalan-jalan anggota dewan provinsi itu ke Australia. Kini sudah ditimpali lagi dengan 'dibocorkannya' katabelece dari mbak artis itu ke media massa. Rupanya aroma 'April Mop' lagi cihuy nih. Apalagi liburan musim semi di Eropa tentu sangat menggiurkan bagi yang punya 'fasilitas hitchhiker mewah' kayak mbak artis itu.

Padahal ba'da Subuh tadi sempat bergurau dengan salah seorang sohib yang menjabat di sebuah KPP (Kantor Pelayanan Pajak) kakap di Jawa Timur.

[caption caption="Bersama penggiat nebengers propesional. Hihihihi... (dok. pribadi)"]

[/caption]

"Mas, kalau semua pejabat model keluarga pak itu yang ke Australia, berapa duit harus dia keluarkan? Itu masih satu. Kalau banyak terus yok opo, Mas?" Tanya saya sok kepo. Maklumlah, sebagai seorang kepala KPP sedikit banyak beliau pasti tahu jawabannya. Meski saya tahu, beliau termasuk pejabat yang lempeng-lempeng saja.

"Itu lah repotnya di sini, Mas. Kalau saya diminta seperti itu, pasti saya tolak. Meski pejabat sebelumnya mau digitukan. Saya pernah mengalami kasus yang mirip. Ketika diminta untuk menservis keluarga pimpinan pusat, saya tolak dengan tegas."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline