Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Smartwatch Belum 'In' di Indonesia?

Diperbarui: 3 Januari 2016   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Smartwatch Generic"][/caption]

Berapa lama baterai smartphone Anda bertahan? Tergantung dari bagaimana Anda menggunakannya. Apabila ada 2 orang menggunakan smartphone bermerk dan seri yang sama, bisa dipastikan baterai akan habis tidak pada waktu yang bersamaan. Ini semua bergantung, apakah Anda menggunakannya sering sekali, atau ada proses latar belakang yang berperan menghabiskan baterai tersebut.

Ada orang yang tiap saat melakukan cek pesan pada smartphone walau tidak ada notifikasi. Notifikasi pada smartphone bisa berupa suara, atau juga notifikasi LED. Omong-omong, inilah lucunya. Ada smartphone tapi tidak punya notifikasi LED, padahal harganya mahal, mereknya mentereng, tapi orang tetap membelinya, justru karena merek tersebut.

Dan, ada juga orang yang hanya membuka smartphone ketika diperlukan saja: ketika ingin melakukan panggilan, atau melakukan cek pesan KARENA ada notifikasi. Mungkin fair bagi sebagian orang bahwa mereka tidak membutuhkan notifikasi. Tapi, kenyataan yang kita lihat bahwa banyak orang menunduk, kepala terpekuk melihat smartphone selama berjam-jam. Bisa jadi di antara waktu itu ada notifikasi, tapi justru karena SEDANG melihat layar.

Untuk yang ingin terbebas dari rasa 'terbelenggu' tersebut, notifikasi LED adalah jawabannya. Kita tidak perlu melihat layar dari waktu ke waktu. Cukup lihat apakah notifikasi LED menyala? Apabila iya, ada pesan masuk, dan kita cek. Apabila tidak, kita biarkan saja. Toh, ada banyak hal lain yang bisa kita lakukan selain melihat layar smartphone.

Smartphone dibuat untuk mempermudah hidup, bukan untuk membelenggu hidup

Cara lain untuk melepas belenggu smartphone adalah smartwatch. Seperti disebut sebelumnya, notifikasi LED memberitahukan ada pesan masuk ke dalam smartphone kita. Pada saat itu kita baru melakukan cek pesan. Di sinilah peran smartwatch yang bisa menggantikan hal tersebut. Jadi, kita tidak perlu membuka smartphone kita untuk melakukan cek pesan. Cukup cek pesan dari smartwatch dan malah kita bisa balas pesan dari smartwatch tersebut.

Dengan tidak perlu melakukan cek pesan dari smartphone, bisa dipastikan baterai bertahan lama karena tidak perlu menyalakan layar dan aktifitas lain yang menyertainya. Ini juga solusi untuk pengguna smartphone yang tidak memiliki notifikasi LED.

Kembali kepada judul tulisan ini. Smartwatch sebenarnya sudah masuk dalam pasar Indonesia. Merek-merek ternama seperti dari Sony dan Pebble sudah ada beberapa waktu lalu. Namun, mungkin karena marketingnya kurang agresif, orang belum banyak berminat membeli. Apalagi, harga smartwatch yang paling murah sudah bisa dipakai untuk membeli smartphone dengan spec yang bagus.

Intinya, orang akan berpikir, "Ngapain beli smartwatch? Mending beli smartphone." Mindset ini yang harus diubah. Sejatinya, smartwatch BUKAN untuk menggantikan smartphone. Melainkan, mereka dibuat sebagai COMPANION dari smartphone. "Loh, jadinya buang-buang duit saja dong kalau beli smartwatch."

Nah, ini kembali ke poin di awal tulisan ini: bagaimana Anda memperlakukan smartphone Anda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline