Lihat ke Halaman Asli

Majelis Pekerja

Majelis para pekerja

Jangan Mau Diprovokasi, Upah Bukanlah Masalah Utama!

Diperbarui: 12 Maret 2020   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Tuntutan buruh selalu soal upah. Apapun momennya, tuntutannya selalu kenaikan upah. Padahal, banyak isu-isu lain yang lebih strategis untuk buruh. Menuntut kenaikan upah tidak selalu baik bagi buruh dan upah tidaklah selalu satu-satunya penentu kesejahteraan buruh. Jangan lupa, besaran upah buruh ditentukan oleh kondisi perusahaan. Jadi, dengan buruh terus menerus menuntut kenaikan upah, kondisi perusahaan belum tentu bisa memenuhinya. Akibatnya, faktor buruh menjadi faktor pembiayaan yang besar hingga keuntungan perusahaan tergerus, bahkan membuat mereka gulung tikar. 

Kalau perusahaan sudah bangkrut, apa yang akan terjadi pada buruh? Akan terjadi pengangguran besar-besaran. Jangan lupa juga, dalam konteks upah, Upah Minimum Provinsi (UMP) suatu daerah--yang buruh terus menuntut kenaikan--berbeda dari satu daerah dengan daerah yang lain. Bagi perusahaan, buruh yang terus menerus mogok kerja, demonstrasi, menuntut kenaikan upah, dan mengganggu stabilitas perusahaan. Situasi ini memberi mereka alasan untuk merelokasi perusahaan ke daerah lain dengan UMP lebih ringan. Bandingkan Karawang yang UMP-nya Rp4.5 juta dengan Jawa Tengah yang berada di kisaran Rp2 juta, selisihnya sebanyak Rp2,5 juta. Anggap saja jumlah buruh hanya 1.000 saja selama setahun (12 bulan) sudah memberi ruang bagi perusahaan sebesar Rp30 miliar.

Karena itu, sebaiknya buruh fokus pada isu-isu lain selain upah karena kenaikan upah sudah ada regulasinya. Apa isu-isu lain itu? Isu-isu lain yang lebih strategis adalah efisiensi biaya-biaya yang harus mereka keluarkan untuk bekerja. Misalnya, transportasi murah ke lokasi pabrik, pengendalian inflasi dengan pengendalian harga sembako di sekitar pabrik, tempat tinggal murah untuk buruh, dan lain sebagainya. Sebab, isu-isu itu terbukti yang menggerus nilai upah buruh. Apa maknanya kenaikan upah jika bisa disalip oleh inflasi? Apa maknanya kenaikan upah jika disalip oleh besaran cicilan tempat tinggal? Apa maknanya kenaikan upah jika disalip oleh besarnya ongkos transportasi ke tempat kerja?

Fokus buruh sebaiknya pada isu-isu yang berkesinambungan terhadap masa depan industri di Indonesia, bukan hanya masalah upah terus-terusan. Isu-isu tersebut dapat ikut menjaga umur perusahaan dan pekerjaan buruh menjadi panjang. Bukan ego kenaikan upah sesaat yang mungkin akan terwujud dalam waktu dekat, tapi umur perusahaan tak akan panjang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline