Kasihan tuh mantennya...... (sumber foto : 1)
Pacaran itu tak selalu berujung ke pelaminan. Setuju kan! Tapi kalau mantan menikah duluan, dan waktunya dekat, pasti hati ini masih meradang. Apalagi undangan datang! Nggak diundang saja, tahu kabar mantan bagi-bagi undangan pasti cari tahu. Tenang..... wajar kok! Asal nggak usah "nendang-nendang" hahaha..... Sebuah hubungan yang dekat pasti ada bekasnya di hati. Sehingga di saat mantan kirim undangan perkawinan, itu memang benar-benar uji nyali, datang gak ya....?
Menurut saya, bukan cuma butuh keberanian untuk datang hadir di undangan itu, tapi butuh pertimbangan. Pertimbangannya banyak, karena kita hadir di sebuah situasi yang dihadiri oleh orang banyak dengan banyak reaksi. Sanggup nggak? Bagaimanapun undangan dari mantan, jelas berbeda dengan orang lain yang mengundang. Terutama lagi apabila masa pacaran sudah lama dan bisa-bisa sudah hampir mendekati perkawinan malah bubar. Biasanya mantan mengundang ada beberapa alasannya, antara lain : tetap menjalin hubungan silaturahmi, sebagai pembuktian dan menunjukkan status, balas dendam.
Nyumbang lagunya kok ..."KANDAS" ? (Sumber foto : 2)
Perpisahan yang baik-baik dengan mantan, justru bisa menjalin hubungan baik meskipun tidak berstatus pacaran lagi. Hal seperti ini dikarenakan kedua belah pihak sama-sama menyadari ketidakcocokan satu sama lain. Justru perpisahan akan memberi dampak lebih positif bagi mereka berdua. Perpisahan model begini, hubungan baik akan tetap terjalin baik dengan mantan, keluarganya bahkan kekasih barunya. Sehingga menerima undangan pernikahan dari mantan sebaiknya dihadiri karena memang tanggapan dari berbagai pihak yang hadir tidak menimbulkan beban bagi kedua pihak. Biasanya undangan diantar sendiri atau setidak-tidaknya dihubungi via telpon kalau akan dikirim undangan serta permintaan untuk menghadiri. Hadir di acara ini tak beda dengan menghadiri hajatan nikah yang lainnya. Bisa menikmati kemeriahannya, ketemu teman-teman dan makan enak tentunya. Kalau belum punya pasangan, semoga dapat handbouqet yang dilempar pengantin. Biar segera menyusul....
Mantan mengundang juga bisa sebagai pembuktian bahwa dirinya sudah bisa move-on dari perpisahan sebelumnya dan mempunyai hubungan baru menuju pelaminan. Sebaiknya hadir atau tidak, perlu dipertimbangkan. Bila perpisahan berakhir dengan permasalahan yang menganjal mungkin sebaiknya tidak perlu hadir. Undangan itu dikirimkan hanya sekedar pemberitahuan akan status mantan yang akan segera menikah. Bukan kehadiran Anda yang diharapkan. Biasanya undangan dikirim melalui jasa kurir dan tidak ada kontak langsung dari mantan.
Kalau nekad hadir, dibutuhkan rasa percaya diri yang tinggi tentunya. Apalagi apabila kisah perpisahan keduanya cukup tersebar, kehadiran Anda sebagai mantan bisa tak kalah menariknya dengan sang pengantin. Pada orang yang over pe-de, justru ini bisa menjadi ajang adu kelebihan dengan gandengan baru sang mantan. Datang ke pernikahan mantan dengan penampilan yang wah, untuk menarik perhatian, membawa pacar baru sebagai pembuktian balik. Bila tidak benar-benar pe-de, tapi nekad datang ya harus siap dibully di acara itu tentunya. Siap menghadapi tidak?
Karangan bunga dari mantan (Sumber foto : 3)
Nah ini.... balas dendam. Tak jarang mantan mengirim undangan sebagai wujud balas dendam. Perpisahan dua orang kekasih tak jarang meninggalkan bekas yang menyakitkan. Tidak semua orang bisa ikhlas menerimanya. Sakit hatinya masih terbawa meski tak berujud tindakan yang brutal. Ketika ia sudah bisa move on dan mendapat pengganti serta segera menikah. Undangan dilayangkan sebagai wujud balas dendam dengan tujuan dapat menyakiti hati mantannya setelah menerima undangan itu. Jelas sekali undangan macam ini tak perlu dihadiri, hanya akan membuat kacau perasaan saat hadir di sana. Pulang dengan hati galau dan air mata mengalir....
Hadir di undangan mantan, sebenarnya tak beda dengan hadir di undangan pernikahan lainnya, tetapi karena pernah mempunyai hubungan khusus dengan sang pengantin itulah yang jadi pertimbangan. Untuk apa memaksakan hadir tetapi kehadiran di sana memberi suasana tidak nyaman di hati, baik untuk pengantin maupun kita sendiri. Tapi kalau memang mau hadir sebaiknya tidak membawa suasana masa lalu yang masih ada ganjalan di acara tersebut. Hadirlah sebagai tamu secara wajar, tak perlu menarik perhatian secara berlebihan apalagi sampai membuat keonaran. Sebaliknya, walaupun undangan diterima belum tentu itu artinya kehadiran Anda diharapkan. Bisa saja undangan itu dikirimkan sebagai bentuk pembuktian dan menunjukkan status atau hanya dengan motif balas dendam, tak perlulah repot-repot hadir di sana. Cukup didoakan semoga hidup berbahagia. Bagaimanapun jodoh itu misteri. Biarlah datang sendiri pada waktunya.
Oleh : Majawati Oen