Co Founder MAJA Labs Muhammad Ibnu Adam hadir menjadi salah satu pembicara dalam seminar yang digelar MAJA Labs yaitu seminar kolaborasi dengan tema "WEB3 USE CASES FOR WORLD".
Diketahui bahwa seminar ini dihadiri oleh para mahasiswa dan mahasiswi Politeknik Negeri Semarang (Polines) di Superlative Gallery, Bali.
Web3 dan Digital Fashion Punya Potensi Pasar Besar
Muhammad Ibnu Adam sebagai Co-Founder MAJA Labs mengungkapkan bahwa Web3 dan digital fashion memiliki potensi pasar yang besar.
Ia mengatakan bahwa Web3 lebih efisien dan lebih mudah. Hal itu karena banyak potensi yang bisa dimanfaatkan, salah satunya dari sisi bisnis.
"Web3 ini lebih efisien, lebih mudah dilihat dari sisi bisnis atau peluangnya. jadi ini sebenarnya holistik sih, pemikiran luas bahwa Web3 ini bisa jadi perkembangan dari teknologi yang sudah ada," kata Ibnu Adam.
Web3 Teknologi yang Baru
Bahkan Muhammad Ibnu Adam juga menyampaikan pesan kepada para mahasiswa/i Polines, tidak ada kata terlambat untuk belajar Web3. Karena Web3 adalah teknologi yang baru.
"Mungkin dari sini sekarang bisa jadi pelopor karena memang ini masih baru, jadi potensinya masih luas. Jadi kalian pun masih bisa belajar sekarang, kayak yang tadi aku bilang nggak terlambat sama sekali," kata Adam.
Dalam kesempatan itu, Adam juga memperkenalkan MAJA Labs yang merupakan Web3 enabler pertama di Indonesia yang berjalan sejak akhir tahun 2021, aktif menghubungkan komunitas Web3 serta pegiat Web3.
"MAJA Labs is the first web 3.0 enabler di Indonesia. MAJA Labs ini kita membuat Web3 yang melibatkan semua orang, ada kreator, ada komunitas, ada developer, ada bisnis, ada investor yang disebut sebagai ekosistem di dalam Web3,"ungkapnya.