Lihat ke Halaman Asli

Suci Maitra Maharani

Tidak suka kopi

[Cerpen] Sebelum Akad Adat

Diperbarui: 8 Oktober 2016   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : midlelight.com

“Baiknya kau ubahlah sikapmu, Mel. Tak perlu terlalu culas begitu,” Cik Maya menasihatiku sembari melipat pakaian yang baru diangkat dari jemuran.

“Ini bawaan lahir, Cik. Tak bisa diubah.”

Cik Maya menghela napas, mungkin bosan. Sama bosannya dengan aku yang itu-itu terus mendengar nasihat saban hari.

“Kau mau menikah, tak mungkin akan begitu nanti di rumah mertua,” ia melanjutkan.

Cik Maya menatapku lama, aku lebih memilih lurus pada pakaian yang bertumpuk.

“Terutama ubahlah sikapmu pada Pak Jang. Kau seringnya tak sopan,” ia berbisik.

Ashh, sosok itu lagi.

“Kenapa bela dia terus sih, Cik?”

***

Aku tak pernah berminat pada tema keluarga yang sering dibicarakan oleh teman-teman, sejak masa sekolah dulu. Kepalang malu. Apalah yang bisa dibanggakan dari rumah kecil berisi enam orang tak seberapa seperti ini?

Apalagi jika dia muncul. Sudah tua, aneh pula. Pernah amat tak enak aku dibuatnya di depan teman-teman sekolah yang mengerjakan tugas di sini. Saat tengah menjamu dengan air putih saja, sekejap gelas sudah penuh diobok-obok jari-jarinya. Belum lagi dia mondar-mandir menginjak buku-buku yang ada di lantai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline