Lelapmu adalah perjalananku
Yang panjang dan menguras hasrat
Dimana waktu adalah tantangan terencana
Berlarian tanpa jeda
Memacu tulang-tulang kerasku
Mengundang nyeri menyerbu ke sekujur bagian hidup dalam diriku
Rembesan sepi mulai berceceran
Menukik harapan ke lubang rerisauan
Tenggelam dalam nada-nada sunyi
Menghimpit, menyempit
Hingga rindu tercabik
Menujumu adalah hal tak terperi
Membuatku enggan berhenti
Tinggal sebentar, sejengkal lagi, usaha lebih keras sedikit
Kuyakinkan tak jemu dalam hati
Akhirnya melihatmu
Membaur bersamamu dan hatiku meluruh
Berusaha menaruh rasamu dalam rasaku
Kutemukan sebentuk kegelisahan
Memaknai betapa tidak mudahnya meninggalkan
Lapangnya bilik pengungsian
Tak mampu menampung gundahmu
Namun resahku pun memudar
Mendapati kau tenggelam dalam bercerita
Seakan bebanmu terkelupas
Mungkin hatimu kini telah seringan hatiku
Dan aku beranjak pulang
Mengantongi senyum kita bersama dalam padu padan rasa
Menyongsong kembali perjalanan
Berteman angin pagi
Melepas pandangan dalam remang
Kubawa serta dukamu seiring jalan
Menyelaminya dengan berbagai pengharapan
Dalam arti utuh sebuah kesungguhan
Selamat datang hampa
Dan selamat jalan jika waktunya tiba
Yogyakarta – Surabaya, 8 November 2010
01.53 WIB
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI