Lihat ke Halaman Asli

Lelaki itu cemburu

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_171558" align="alignnone" width="225" caption="Doc pri"][/caption] Dia berdoa begitu lama Dia berharap luka hatinya akan terobati Luka oleh kegundahan, kegundahan yang semakin menjadi Lelaki itu cemburu, istri yang sangat dikasihinya ternyata tidak mencintainya Aku tidak mencintaimu, aku menikah denganmu karena terpaksa oleh keadaan Dia hanya terpaku mendengar pengakuan "sang kekasih" Hatinya hancur bagai guci antik yang dibanting ke lantai Dia tidak berdaya karena dia sangat mengerti bahwa cinta tak bisa dipaksakan. langi sore menjelang magrib seakan ikut merasakan kegundahannya Kegundahan yang dia akan bawa bersama terbenamnya matahari Kegundahan yang akan dia bawa bersama tidur malamnya Hujan rintik yang menyelimuti malam hanya menambah luka hatinya Dia berharap besok pagi akan lebih baik Dia berharap memetik hikmat atas kegundahannya Dia adalah kawanku Dia adalah hatiku.   "Untuk seorang kawan" M.J Juanna




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline