Mushalla Jabal Rahmah merupakan sebuah mushalla yang berada di daerah ketinggian atau perbukitan,mushalla ini berdiri sebagai tempat ibadah warga sekitar komplek.
Komplek Bukit Mutiara namanya yang dihuni lebih kurang 40 KK. Semua penghuni komplek ini umumnya berasal dari daerah luar kota. Mereka menetap di komplek ini karena sebagian besar bekerja sebagai pegawai daerah di kota Sawahlunto.
Nama Mushalla Jabal Rahmah , diambil berdasarkan usulan salah seorang warga yang menjelaskan bahwa Jabal itu artinya bukit, sedangkan rahmah adalah kasih sayang.
Konon ceritanya Jabal Rahmah merupakan tempat pertemuan Nabi Adam dengan Siti Hawa yang telah berpisah dalam jangka waktu yang lama akibat perbuatannya yang melanggar perintah Allah di syurga.Sehingga beliau di kirim ke dunia dan terpisah dengan Siti Hawa.Di Jabal Rahmah inilah pertemuan beliau berdua.
Lokasi komplek yang merupakan daerah ketinggian dan banyak bukit juga disekelilingnya, menjadikan warga setuju dengan pemberian nama Jabal Rahmah pada Mushalla yang kami cintai ini.
Selain itu di komplek ini juga kami berharap terjalinnya silaturrahmi diantara sesama warga dengan baik dan penuh kasih sayang, sebagaimana seorang muslim yang bersaudara satu sama lainnya.
Sejalan dengan asal usul nama dan kisah Jabal Rahmah ini, Mushalla ini pun menjadi tempat pertemuan bagi warga setempat. Jika ada acara rapat dan musyawarah selalu di adakan di Mushalla ini.Acara yang sudah di jalankan di sini antara lain arisan ibuk-ibuk komplek, Rapat pemilihan Kepala Warga, Rapat tentang pelaksnaan Qurban pada idul adha, tempat mengaji bagi anak-anak,kegiatan halal bi halal dan lain-alainnya.Walaupun mushalla ini tidak begitu besar,kegiatan ibadah dapat berjalan setiap harinya, meskipun tidak dihadiri oleh seluruh warga.Tapi anak-anak selalu rame saat shoalat magrib berjama'ah di mushalla ini.
Selama bulan ramdhan,lebih semarak lagi di hadiri oleh anak-anak,mereka ikut sholat berjama'ah , mendengarkan ceramah agama juga ikut sholat tarwih dan tadarus. Tanpa ada paksaan mereka hadir bersama di Mushalla ini.Sebagai apresiasi atas keikutsertaan mereka di Mushalla ini, Warga memberi snak setiap malam untuk anak-anak yang ikut tadarus .Mereka sangat senang sekali dan semakin antusias hadir bersama untuk mengaji.
Mereka bergiliran mengaji dengan bantuan pengeras suara, sehingga warga di komplekpun dapat mendengar suara anak-anak mereka yang ikut mengaji.Orang tua mereka semua mendukung kegiatan ini,dengan memberi snack untuk semua anak yang ikut tadarus.Disamping itu anak-anak ini juga selalu dilibatkan saat pengajian atau ceramah agama,menjadi protocol dan membaca Al-Qur'an sebelum ceramah di mulai.Hal ini dilakukan untuk melatih anak-anak agar berani tampil di depan umum.Daftar pelaksana setiap hari sudah di tulis pada selembar kertas oleh pengurus mushalla dan ditempel pada dinding mushalla. Daftar ini sebagai pengingat jadwal masing-masing.Di sini juga di harapkan peran serta orang tua untuk mencatat jadwal anaknya masing-masing.
Sedih rasanya jika membayangkan suasana covid pada ramadhan tahun lalu, mushalla ini sepi dari anak-anak maupun orang dewasa.Sholat tarwih di rumah masing-masing. Tidak terdengar lantunan suara anak-anak mengaji, hanya suara dari speaker mushallah yang terdengar .Alhamdulillah ,tahun ini anak-anak maupun orang dewasa sudah kemabli ke mushalla.Namun tetap mematuhi protocol kesehatan.Bahkan untuk bacaan sholat saja di atur agar tidak membaca ayat-ayat yang panjang, kemudian juga ceramah tidak boleh terlalu lama,paling lama hanya 15 menit.Begitu yang disampaikan oleh salah seorang warga yang bekerja di Kemenag.Hal itu merupakan peraturan pemerintah katanya.
Walaupun ada pembatasan untuk sholat di mushalla,Sebagian warga ada juga yang memilih sholat di Mushalla, Sebagian lagi memilih untuk sholat di rumah.Jadi pada masa pandemic ini, Mushalla Jabal Rahmah tidak terlalu ramai seperti sebelum pandemic.Yah,Covid ternyata masih ada dan terkadang memberikan kejutan-kejutan baru bagi warga.Sehingga peraturanpun berubah-berubah tergantung situasi dan kondisi daerah yang kena wabah.Akan tetapi bagiku tahun ini tetap mengutamakan sholat di Mushalla yang kucintai ini, karena sholat berjamah di Mushalla terasa lebih nyaman jika dibandingkan dengan sholat di rumah sendirian.Rumah Allah ini menjadi pavoritku di komplek.