Lihat ke Halaman Asli

Maimunah Sambas

Mahasiswa Universitas Pertahanan RI

Menuju Militer Pertahanan yang Lebih Ramah Lingkungan: Transisi Menuju Energi Terbarukan

Diperbarui: 3 Mei 2024   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustri Panel Surya (admin, 2023)

Perubahan iklim telahmenjadi isu global yang semakin mengancam keamanan dan pertahanan negara di seluruh dunia. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dari kegiatan militer, terdapat tuntutan untuk mengurangi jejak karbon dan transisi menuju energi terbarukan. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis kebijakan energi Indonesia dan dampaknya terhadap pertahanan negara serta kebutuhan militer.

Analisis Kebijakan Energi Indonesia 

Dalam beberapa tahun terakhir, kebijakan energi Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan. Pemerintah Indonesia ingin bauran energi terbarukan mencapai 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2022). Kebijakan ini bertujuan Untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil seperti tenaga surya, angin, dan panas bumi.

Salah satu langkah penting dalam kebijakan ini adalah pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya skala besar di daerah terpencil Indonesia. Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap energi bersih, tetapi juga memiliki implikasi strategis bagi pertahanan negara. Dengan memiliki sumber energi terbarukan yang tersebar di seluruh wilayah, militer Indonesia dapat meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi, terutama di wilayah-wilayah terpencil dan terluar.

Dalam kebijakan energi terbarukan ini, terdapat beberapa aktor dan kepentingan yang terlibat. Pertama, pemerintah Indonesia yang memiliki kepentingan untuk mengurangi emisi karbon dan memenuhi pada komitmen dalam Perjanjian Paris tentang perubahan iklim saat ini. Tujuan lain dari transisi menuju energi terbarukan adalah untuk meningkatkan keamanan energi negara dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang diimpor.

Kedua, militer Indonesia memiliki kepentingan untuk meningkatkan ketahanan energi dan kemandirian operasional, terutama yang terdapat di wilayah-wilayah terpencil dan terluar. Jika Indonesia mengadopsi energi terbarukan, maka pihak militer dapat mengurangi risiko gangguan pasokan bahan bakar sehingga dapat meningkatkan efisiensi biaya operasional.

Ketiga, disektor swasta seperti perusahaan energi terbarukan dan investor juga memiliki kepentingan ekonomi dalam pengembangan proyek-proyek energi terbarukan yang ada di Indonesia. mereka berharap dapat meraih keuntungan dari investasi dan pengembangan teknologi baru mengenai energi terbarukan.

Dampak Terhadap Pertahanan Negara dan Kebutuhan Militer

Transisi menuju energi terbarukan memiliki dampak yang signifikan terhadap pertahanan negara dan kebutuhan militer Indonesia (Charles Pasaribu, 2023). Diantaranya:

  • Dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, militer Indonesia dapat meningkatkan kemandirian energi dan mengurangi risiko gangguan pasokan bahan bakar. Ini dapat meningkatkan ketahanan operasional dan memperkuat kemampuan pertahanan.
  • Penggunaan energi terbarukan dapat membantu militer dalam mengurangi jejak karbon dan dampak lingkungan dari kegiatan operasional. Ini sejalan dengan komitmen global untuk mitigasi perubahan iklim dan dapat meningkatkan citra militer Indonesia sebagai kekuatan yang bertanggung jawab secara lingkungan.
  • transisi ini juga membutuhkan investasi besar dalam infrastruktur energi terbarukan dan pelatihan sumber daya manusia. Selain itu, perlu adanya koordinasi yang erat antara militer, pemerintah, dan sektor swasta untuk memastikan pengembangan proyek-proyek energi terbarukan yang selaras dengan kebutuhan pertahanan negara.

Kesimpulan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline