Pagi itu Timo buru-buru berangkat ke sekolah. Dilihatnya kelas IVB SDN 131 masih sepi. Hanya ada Heni dan Debi yang sedang piket. Ia bergegas menuju ke mejanya."Hai, Debi. Aku numpang nulis, ya?" katanya sambil menurunkan kursi dari atas meja.
Debi yang sedang menyapu mengangguk. "Iya. Kamu tumben datang cepat?" tanyanya heran.
"Palingan belum bikin PR," sahut Heni sambil menghapus papan tulis.
"Eh, iya. Kok, kamu bisa tahu, Hen?" tanya Timo meringis. Ia segera mengeluarkan buku PR Bahasa Indonesia. Hari ini pelajaran tema. Ada pekerjaan rumah membuat cerita libur akhir pekan.
"Iya, kulihat kamu pernah datang pagi untuk bikin PR," jawab Heni mengangkat bahu. Ia menyusun spidol di atas meja guru.
Timo tak menyahut. Ia mulai menulis cerita karangannya.
Tak terasa, kelas sudah mulai ramai.
"Kamu sedang menulis apa, Tim?" tanya Janu, teman sebangkunya.
"PR Bu Desi, Jan. Aku ketiduran tadi malam. Untung teringat waktu bangun tidur," jawab Timo menoleh pada Janu.
"Sudah selesai?" tanya Janu lagi. Ia mencoba mengintip dari balik bahu temannya.
"Ini sedikit lagi," kata Timo, kembali melanjutkan tulisannya.