Lihat ke Halaman Asli

Maimai Bee

Penulis

Menjaga Adik

Diperbarui: 31 Oktober 2022   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image Maimai Bee

"Ali, panggil adikmu ini. Jangan dekat-dekat mesin," kata ibu dari kamar jahit.Ali merengut. Ia harus menjaga Tifa, adiknya yang berumur tiga tahun. Ibu sedang bekerja menjahit pakaian. Pelanggannya banyak, kadang ibu harus tidur sampai larut malam. Bapak bekerja di pabrik tahu di kampung sebelah.

"Iya, Bu," jawab Ali enggan. Ia mengantongi ponsel dan berjalan menuju kamar. Tifa sedang duduk di lantai menggenggam kapur jahit ibu. Lantai kotor dengan coretan warna biru.

"Ayo, Dek, kita main di luar," ajak Ali sambil meraih tangan montok adiknya. Tifa segera berdiri dan mengikuti abangnya. Mereka berjalan menuju pintu depan.

"Jangan main jauh-jauh, Ali," kata ibu mengingatkan.

"Cuma di teras, Bu," sahut Ali. Diberikannya boneka kain untuk Tifa. Lalu ia mengeluarkan ponsel dan melanjutkan permainan balapan mobil yang tadi terhenti.

Saat sedang asyik bermain, tiba-tiba Kardi datang. Ia teman sekolah Ali di kelas empat SD. Rumahnya tak jauh dari rumah Ali. Ia membawa layangan dan benang.

"Ali, ayo, main layangan. Angin kencang, nih," ajak Kardi menghampirinya.

"Aku disuruh ibu menjaga Tifa, Kar," keluh Ali sambil mematikan ponsel.

"Kita bawa saja adikmu ke lapangan. Kan, dekat," bujuk Kardi lagi.

Ali terdiam. Tifa sudah cukup besar, kadang adiknya itu dibiarkan ibu berjalan sendiri saat ke pasar. Ia mengangguk. "Baiklah. Tunggu sebentar, aku mengambil layanganku." Ia berdiri dan bergegas ke kamar, lalu kembali lagi dengan layangan dan benang di tangan.

"Kamu nggak minta izin dulu ke ibumu?" tanya Kardi. Ia memandang Ali yang sedang memasangkan sandal ke kaki adiknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline