Lihat ke Halaman Asli

Maikel Killa

Mahasiswa

Dibentuk Ulang

Diperbarui: 8 Januari 2021   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bacaan: Yesaya 18:1-17

Saudara, pernahkah kita membuat sebuah karya sederhana seperti rumah-rumahan dari stik es krim? Ketika kita membuat sebuah karya kerajinan tangan apapun itu, maka sebagai pencipta kita tidak akan segan-segan untuk merombak dan menyusun karya kita dari awal jika kita melihat ternyata ada kesalahan atau karya kita ini hancur karena ditiup angin dan alasan lainnya.

Sebagai pencipta manusia, Allah juga memiliki sikap yang tidak tanggung-tanggung untuk membentuk ulang ketika Dia melihat bahwa mahakarya-Nya ternyata tidak sesuai dengan maksud dan keinginan hati-Nya. Allah melihat bahwa kehidupan bangsa Israel yang telah dipilih menjadi bangsa yang menjadi contoh bagi semua manusia ini ternyata memiliki hidup yang sangat buruk dan tidak sesuai dengan tujuan Allah menciptakannya. Akhirnya, Allah memanggil Yesaya dan memberikan perumpamaan bejana di tangan tukang periuk yang tidak segan-segan akan terus dibentuk ulang ketika bejana itu rusak.

Harapan-Nya adalah ketika Yesaya menyampaikan maksud hati Allah maka Israel bisa bertobat dan Allah dengan senang hati akan mengampuni mereka. Tapi, Israel justru semakin cinta akan kebebalan mereka dan Allah mendatangkan berbagai penderitaan sebagai media pembentukan ulang atas umat pilihan-Nya. Saudara, hari ini Allah juga ingin memanggil kita semua bertobat dari kesalahan-kesalahan kita dan hidup bagi-Nya. Jika kita memilih sikap seperti Israel maka bisa jadi Allah akan memakai penderitaan untuk membentuk kita. Satu hal yang harus selalu kita ingat adalah itu semua dilakukan karena Dia sangat mencintai kita. Amin.

SEBUAH MAHAKARYA YANG DIBENTUK ULANG TERUS-MENERUS MENUNJUKAN KESERIUSAN PENCIPTA-NYA BAHWA ITU BERHARGA DI MATA-NYA.

Tuhan Yesus memberkati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline