Lihat ke Halaman Asli

Maija

wiraswasta

Transisi dan Petualangan Menjadi Janda

Diperbarui: 18 Agustus 2023   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dulunya aku salah seorang pelayar dilautan pernikahan yang harmonis.Kami pasangan muda yang tumbuh dari nol berkembang menjadi pasangan yang langgeng,awet dan lancar rezekinya.Keluarga kecilku senantiasa menuai pujian dan dijadikan contoh.Teman teman dan keluarga ikutan bangga.

Faktanya pujian pujian itu seperti tumpukan batu bata dipundakku.Realitanya kami sudah renggang sejak kelahiran anakku.Namun kami bertahan demi menghidupkan karakter  didalam pementasan drama agar terlihat sempurna didepan sosial media.

Tahap Satu: Perjuangan menyelamatkan armada
Seperti keluarga2 lain aku dan mantan suami juga mencoba berjuang untuk mempertahankan rumah tangga kami..Dimulai dengan pindah ke kota asal untuk membuka lembaran yang segar,mencari rumah baru dengan niat settle down membesarkan anak disana .Hingga ke terapi kaunseling

'I dont think i have issues at home as my wife is a kind and soft character women'

Itulah  salah satu luahan mantan suami  ke kaunselornya lewat email yang di forward ke aku.

Namun jodoh tidak bisa dipaksa.Maka bermulalah pertualanganku menavigasi kehidupanku secara solo.

Tahap Dua :Financial planning
Financial antara sebab utama mengapa pasangan yang tidak searah harus mempertahankan rumah tangga.Bayangkan harta yang dikumpul bertahun tahun harus dibagi bagi seperti kue ulang tahun.Rumah dan mobil harus dikecilkan ukurannya.Liburan mewah harus dikurangkan bahkan dihilangkan.

Mempertahankan gaya hidup seperti sebelumnya tidak mudah.Aku  coba berbagai cara.Dari berdagang online hingga ke investasi.Dengan harapan gaya hidup tidak berubah saat berpisah kelak.Nyatanya impian tidak sejalan dengan realita.Rezeki saat bersama belum bisa diimbangi.Aku takkan menyerah.Waktuku pasti akan tiba.

Ironisnya berkurangnya harta tidak mengurangkan kebahagiaan.Justru mempertahankan sesuatu di zona konflik hanyalah pembaziran usia.Makanya banyak yang  menjadi  sukses dan lebih sehat setelah keluar dari rumah yang tidak harmonis.

Tahap Tiga :Support system
Tahap ini aku hanya memerlukan telinga sebagai pendengar.Bukan orang untuk menghakimi.Dari tahun sebelumnya aku sudah memberikan hint2 kepada teman2 .Sahabat yang baik sudah tentu tidak setuju aku berpisah.Namun mereka juga tidak menghalang.

Benteng yang paling sukar ditembus adalah keluarga.Apalagi mantanku itu ibarat sosok suami ideal.Jujur aku sudah bersedia dengan kata kata penghalang demi menjaga air muka keluarga.Aku juga sudah bersedia memencilkan diri jika perlu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline