Lihat ke Halaman Asli

Maifil Eka Putra

jurnalis, enterpreneur, social developer

Dongeng Ceria 2: Pertemuan Sesaat Terkenang Setiap Saat

Diperbarui: 28 Oktober 2019   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13627996792011821298

Baru sempat bercerita tentang Dongeng Ceria 2 yang diadakan Majelis Cilik 3 Ciracas, meski kegiatan ini sudah dilakukan 14 Februari 2013 lalu. Kegiatan ini bukan latahan memperingati hari Valentine, tapi benar-benar dalam rangka menyayangi generasi muda terutama anak-anak, yang sehari-hari di Ciracas (Baca:Majelis Cilik 3 Ciracas : Ingin Anak-Anak Cerdas dan Bernilai). 

Berbeda dengan kegiatan Dongeng Ceria 1 yang diurus hanya oleh 2 orang saja, untuk pelaksanaan Dongeng Ceria 2 sudah dilaksanakan oleh kelompok remaja RT08/10 Ciracas. Ada 15 orang anak  remaja yang terlibat dalam kepanitiaan. Mereka sangat antusias mengurusi ini, peserta dongeng pun mencapai ratusan orang. Mereka juga menambahkan Dongeng Ceria dengan kreatif anak-anak setempat bermain marawis (hadroh). 

Kak Iman Surahman Pendongeng dari Dongeng Ceria Management (DCM) kali ini hadir bersama Kak Tony, Kak Dedy dan Bunda Tyo. Dengan kasih sayang mereka bercerita  kepada anak-anak di Ciracas. Sebelumnya Kak Iman mengevaluasi apakah anak-anak masih ingat apa yang diceritakan pada dongeng ceria pertama, 17 Desember 2012. Ternyata pertemuan sesaat tempo hari masih terkenang oleh anak-anak. 

"Itulah kelebihan dongeng, pertemuannya memang sesaat tapi akan terkenang sepanjang saat," jelas Kak Iman di luar acara itu. 

Jadi pelajaran baik yang disisipkan lewat dongeng, akan merubah prilaku si anak. Hal ini betul adanya, ketika pengurus majelis cilik menanyakan kepada beberapa orang tua, apa ada yang telah berubah dari anaknya setelah mengikuti acara dongeng?

 Ternyata para orang tua itu -- semuanya--  sangat senang, di antara perubahan prilaku yang teridentifikasi dari anak-anak yang ikut dongeng itu adalah : 

1. Ada yang sudah membuka baju seragam dan meletakkan di tempatnya sepulang sekolah, kalau sebelumnya mereka menaruhnya sembarangan.

 2. Ada yang sudah mau belajar sepulang sekolah, sebelumnya hanya bermain saja,

 3. Ada yang sudah mau bersalaman dengan orang tua sebelum berangkat keluar rumah dan saat sampai di rumah sepulang bermain atau sekolah. 

4. Sudah banyak anak-anak yang mau shalat berjamaah di masjid. Mengingat kegiatan yang sederhana namun terasa manfaatnya ini, maka pengurus bertekad akan selalu mengadakannya meski tidak bisa rutin tiap bulan karena menyangkut pendanaan. Apalagi saat ini pengurus juga mengembangkan program untuk Sanggar Belajar Dhuafa (SBD). Pengurus menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada Bunda W di Pamulang dan Bunda M di Singapura yang telah mengirimkan uang untuk membantu pengurus dalam penyelenggaraan acara dongeng dan aktivitas Majelis Cilik 3 Ciracas, Allah saja yang dapat membalasi jasanya dengan kelapangan hidup di dunia dan akhirat. Amin. Untuk ini pengurus membuka pintu selebar-lebarnya bagi kemurahan hati para dermawan untuk kepentingan pendidikan anak-anak  dhuafa disekitar yang bisa pengurus jangkau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline