Lihat ke Halaman Asli

Maifil Eka Putra

jurnalis, enterpreneur, social developer

Romlah Tak Akan Kembali Tinggal di Kandang Sapi

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

BOGOR - Romlah, (55), duduk di kursi tamu  rumah saudaranya di  Gang Udewala, Pondok Rumput, Bubulak, Bogor. Ia baru saja dimandikan oleh anaknya. Mukanya kelihatan cerah dan rambutnya yang panjang sebahu dan masih lembab dibiarkan terurai. Ia mengenakan pakaian santai berwarna biru muda. Sesekali ia tertawa senang di sela obrolannya bersama keluarga. Ia pun terlihat bahagia menerima kedatangan Tim Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC-DD) yang berkunjung untuk memantau kondisi Romlah setelah operasi tumor ovarium di RSCM, beberapa waktu lalu. "Sekitar 3,5 kg daging tumor di keluarkan dari perut saya. Tumor itulah yang menyiksa saya selama 8 bulan," cerita Romlah kepada Tim LKC. Ditambahkan Romlah, mengutip cerita dokter, tumor itu ternyata disebabkan spiral yang dipasangnya puluhan tahun yang lalu. Spiral itu terbungkus daging dan membusuk serta berubah fungsi menjadi tumor. Agaknya selama ini Romlah tidak pernah datang ke bidan atau ke Puskesmas untuk kontrol. Bahkan  ketika alat KB  itu jatuh tempo dan expired, Romlah tidak membawa ke rumah sakit untuk mengeluarkan benda itu dari rahimnya. Akibat pembiaran itu muncul-lah tumor dan menggerogoti Romlah dari dalam. Parahnya lagi, di masa-masa sakit itu, tak satupun yang peduli dengannya. Bahkan kondisinya diperparah dengan suaminya yang sakit-sakitan pula. Akhirnya Ia pun  bersyukur mendapat layanan dari LKC-DD, sehingga tumor 'nista' itu dapat dikeluarkan dari perutnya. karena sejak tumor itu bercokol di perutnya, ia pun tidak bisa berkerja mencari nafkah, sementara suaminya baru saja meninggal sebelum Ramadhan kemarin. Ia pun berharap segera sembuh dan bisa berkerja kembali. Romlah pun sudah bertekad tidak mau pulang ke bedengnya di kandang sapi Kebon Anggrek, RT 01/06 Tanah Sereal Bogor itu. Kini Ia sudah menjadi tanggungan masyarakat banyak. Jika ia sudah agak kuat, pasca operasi ini, ia akan keluar dari rumah saudaranya dan akan tinggal di rumah kontrakkan yang sudah ditanggung oleh dermawan selama 3 bulan. Dan ketika Tim LKC-DD berkunjung melihat kondisi Romlah pasca operasi itu, juga menyampaikan amanah hamba Allah  dari Pekanbaru yang menyumbangkan dananya Rp1 juta untuk Romlah. Bantuan itu diserahkan oleh Iwan Kepala Bagian Komunikasi Program (Kabag Kompro) LKC-DD kepada Romlah guna dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. "Jika masih ada kesulitan, jangan lupa khabarkan kepada  kami," tutur Iwan kepada Romlah. Romlah pun bertambah senang. Menurutnya perlakuan yang ia terima saat ini,  jauh berbeda dengan semasa ia belum dioperasi. Sebelumnya Romlah sempat dirawat di salahsatu rumah sakit swasta di Bogor. Ia dipulangkan karena rumah sakit tersebut tidak memiliki fasilitas operasi untuk tumor rahimnya. Ternyata petugas kesehatan pemerintahan yang sebelumnya berjanji, akan mengurusi kesehatan Romlah sampai tuntas. Terbukti sebagai janji palsu, faktanya Romlah dipulangkan di saat lebaran, tanpa ada kejelasan bagaimana pengobatan tumor  wanita miskin ini selanjutnya. Karena itulah, Romlah kembali pulang ke rumah bedeng di kandang sapi yang dibangun bersama almarhum suaminya. Tapi kader majelis taklim setempat tidak tega melihat ia kembali ke sana, sehingga di saat lebaran tiba Romlah dititipkan ke rumah saudara jauhnya di Gang Udewala. Kondisi itu pula membuat tali silaturrahim yang lama terputus dengan saudaranya itu tersambung kembali. Setelah cuti lebaran berakhir, Nyonya Geuis (45), kader majelis taklim setempat, kembali menghubungi Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC-DD) dan menceritakan kondisi Romlah. Akhirnya Tim Respon Darurat Kesehatan LKC-DD memutuskan untuk mengevakuasi Romlah ke LKC-DD, Jumat (9/9/2011). Di kawasan Gang Udewala, bukanlah medan yang bersahabat untuk mengevakuasi Romlah. Tim harus dibantu warga untuk menggotong tandu melewati puluhan anak tangga yang mendaki tajam. Setelah dengan jerih payah dan dua kali berhenti barulah Romlah dapat sampai ke ambulan yang  sudah menunggu di mulut gang. Romlah sampai di LKC-DD Ciputat, Tangerang Selatan, pukul 22.00 WIB. Ia langsung diperiksa dr. Desky Bachtiar. Dari rekam medik dan pemeriksaan dr. Desky disarankan Romlah untuk perbaikan kondisi umum dan observasi sampai Senin (13/9). Berikutnya Selasa (14/9) Romlah dikonsulkan ke ahli kandungan di Poli Kandungan RSCM dan dijadwalkan untuk operasi. Dua setelahnya Romlah pun diantar ambulan LKC-DD pulang ke Bogor. Kini Romlah sudah bermuka cerah dan Allah mendengar doa-doanya sehingga sakit tumornya segera teratasi, dan ia bergairah kembali untuk mengurusi beberapa anak dan cucunya. *




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline